KOMPAS.com - Rata-rata pria ingin memperpanjang atau memperbesar ukuran alat vitalnya. Setidaknya, demikian menurut Michael O'Leary, MD, profesor bedah urologi di Harvard Medical School dan seorang urolog di Brigham and Women's Hospital di Boston.
Sudah lebih dari satu abad, ada saja berbagai upaya untuk membesarkan penis yang kadang meragukan dan tidak masuk akal, sampai saat ini tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan itu.
Di luar sana, banyak beredar alat dan obat-obatan yang katanya bisa memenuhi harapan para pria, seperti pil, krim, berbagai perangkat pemompa, dan lain sebagainya.
Semua itu, belum ada yang secara ilmiah terbukti dapat memperbesar penis. Setidaknya, tidak secara permanen. Bahkan, ada beberapa kasus yang menyebabkan disfungsi ereksi.
"Percayalah, jika saya tahu cara yang aman dan efektif untuk meningkatkan ukuran penis, saya akan jadi miliarder," O'Leary. "Tapi saya tidak tahu dan saya yakin tidak ada yang tahu."
Meski demikian, tetap saja banyak pria yang secara diam-diam mencaritahu cara untuk membuat dirinya merasa lebih perkasa, dengan tidak memedulikan risiko merusak yang mungkin mereka dapat.
Mengapa terobsesi?
Sebanyak 17 penelitian mengenai ukuran rata-rata penis dari berbagai ras yang melibatkan lebih dari 15 ribu pria menunjukkan, bahwa ukuran rata-rata penis ketika ereksi adalah sekitar 11,6 Cm dan 9,3 Cm ketika tidak ereksi.
Para peneliti dari Institute of Psychiatry mengatakan bahwa penelitian-penelitian itu, yang telah dipublikasikan oleh jurnal BJU International, membawa pemahaman yang bisa dipertanggungjawabkan mengenai ukuran vital pria yang disebut normal.
Ini juga berguna untuk digunakan pada saat sesi konseling dengan pria yang merasa ukurannya terlalu kecil, juga untuk menenangkan penderita Body Dysmorphic Disorder (gangguan mental akibat terlalu khawatir dengan ukuran anggota tubuhnya).
Peneliti juga mengatakan, bahwa kebanyakan pria yang melakukan upaya-upaya memperbesar penis, sebenarnya memiliki ukuran rata-rata normal. Hanya sedikit sekali pria yang mengalami kondisi yang disebut mikropenis atau ukuran penis di bawah normal (sekitar 7,5 Cm saat ereksi).
Kadang-kadang, ada juga kasus yang membuat ukuran alat vital pria sedikit memendek, di antaranya adalah penyakit peyronie (penis pernah mengalami cedera sehingga bentuknya menjadi melengkung) atau operasi kanker prostat. Namun, hal ini jarang terjadi.
Kesimpulannya, hingga sekarang ini, tidak ada metode, obat atau alat apapun yang sudah terbukti bisa membesarkan penis secara permanen.
Selain itu, usaha yang mengarah ke sana sebenarnya tidak terlalu perlu, karena sebagian besar pria di dunia memiliki ukuran vital yang normal-normal saja. Mungkin, yang diperlukan adalah lebih percaya diri dan bangga akan tubuh masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.