Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2015, 20:15 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Gelisah, sering terbangun dari tidur, dan mendengkur bukanlah gejala gangguan tidur yang bisa dianggap ringan, terutama jika frekuensi datangnya sering dan teratur.

Bagi banyak orang, sleep apnea atau gangguan tidur dapat disalahkan atas timbulnya gangguan-gangguan ini. 

Akibat sleep apnea, kita jadi sering mengantuk di siang hari hingga menderita keluhan kesehatan yang lebih serius. Anda akan terkejut, betapa banyaknya orang yang tidak sadar menderita sleep apnea dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi kesehatan Anda secara keseluruhan.

 

1. Banyak orang menderita sleep apnea dan tidak menyadarinya

Sleep apnea adalah gangguan tidur yang lebih sering terjadi dari yang Anda pikir karena sering tidak terdiagnosa, kata  Nancy Foldvary-Schaefer, DO, MS, direktur Cleveland Clinic’s Sleep Disorders Center.

Menurut Nancy, sleep apnea yang paling umum terjadi adalah apnea obstruktif, yang terjadi ketika saluran napas Anda akan terblokir atau mengerut saat  tidur.

Ada setidaknya 9 persen perempuan dan 24 persen laki-laki yang diduga menderita sleep apnea obstruktif. Angka ini berdasarkan pada studi lama ketika tingkat obesitas tidak setinggi seperti sekarang.

Tapi, dari semua orang yang mengalami gangguan tidur, sebanyak 80 persen tidak terdiagnosis.

 

2. Bukan hanya pria kelebihan berat badan yang mendengkur

Stereotip pasien sleep apnea adalah seorang pria kelebihan berat badan atau obesitas tidak sepenuhnya benar. Memang,  obesitas merupakan faktor risiko utama, dan umumnya itu terjadi pada pria. 

"Kebanyakan orang tidak tahu ini," kata Dr. Nancy. "Tapi setelah usia menopause, perempuan lebih mungkin akan terpengaruh dibanding laki-laki."

 

3. Gejalanya seperti depresi, kelelahan atau sesuatu yang lain

Mengapa apnea tidur sehingga sering diabaikan? Karena gejala yang timbul begitu luas. Anda mungkin akan mengalami depresi, kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, mulut kering dan sakit tenggorokan, atau sejumlah gejala lainnya.

 

"Kami memiliki pasien yang didiagnosis dengan depresi, tapi ada sesuatu yang tidak benar dengan diagnosa itu," kata Dr. Nancy. "Mereka tidak membaik setelah diberi pengobatan untuk depresi, tapi depresi membaik ketika sleep apnea didiagnosis dan diobati."

 

4. Sleep apnea dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau