KOMPAS.com - Gelisah, sering terbangun dari tidur, dan mendengkur bukanlah gejala gangguan tidur yang bisa dianggap ringan, terutama jika frekuensi datangnya sering dan teratur.
Bagi banyak orang, sleep apnea atau gangguan tidur dapat disalahkan atas timbulnya gangguan-gangguan ini.
Akibat sleep apnea, kita jadi sering mengantuk di siang hari hingga menderita keluhan kesehatan yang lebih serius. Anda akan terkejut, betapa banyaknya orang yang tidak sadar menderita sleep apnea dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi kesehatan Anda secara keseluruhan.
1. Banyak orang menderita sleep apnea dan tidak menyadarinya
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang lebih sering terjadi dari yang Anda pikir karena sering tidak terdiagnosa, kata Nancy Foldvary-Schaefer, DO, MS, direktur Cleveland Clinic’s Sleep Disorders Center.
Menurut Nancy, sleep apnea yang paling umum terjadi adalah apnea obstruktif, yang terjadi ketika saluran napas Anda akan terblokir atau mengerut saat tidur.
Ada setidaknya 9 persen perempuan dan 24 persen laki-laki yang diduga menderita sleep apnea obstruktif. Angka ini berdasarkan pada studi lama ketika tingkat obesitas tidak setinggi seperti sekarang.
Tapi, dari semua orang yang mengalami gangguan tidur, sebanyak 80 persen tidak terdiagnosis.
2. Bukan hanya pria kelebihan berat badan yang mendengkur
Stereotip pasien sleep apnea adalah seorang pria kelebihan berat badan atau obesitas tidak sepenuhnya benar. Memang, obesitas merupakan faktor risiko utama, dan umumnya itu terjadi pada pria.
"Kebanyakan orang tidak tahu ini," kata Dr. Nancy. "Tapi setelah usia menopause, perempuan lebih mungkin akan terpengaruh dibanding laki-laki."
3. Gejalanya seperti depresi, kelelahan atau sesuatu yang lain
Mengapa apnea tidur sehingga sering diabaikan? Karena gejala yang timbul begitu luas. Anda mungkin akan mengalami depresi, kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, mulut kering dan sakit tenggorokan, atau sejumlah gejala lainnya.
"Kami memiliki pasien yang didiagnosis dengan depresi, tapi ada sesuatu yang tidak benar dengan diagnosa itu," kata Dr. Nancy. "Mereka tidak membaik setelah diberi pengobatan untuk depresi, tapi depresi membaik ketika sleep apnea didiagnosis dan diobati."
4. Sleep apnea dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius
Sleep apnea mengganggu lebih dari sekadar tidur malam yang tidak nyenyak, padahal Anda harus pergi bekerja pagi-pagi sekali. Seiring waktu, sleep apnea bisa meningkatkan faktor risiko untuk serangan jantung, stroke, diabetes, dan kondisi serius lainnya.
Jika Anda memiliki gejala berulang kali mengalami napas berhenti sejenak pada malam hari, mintalah dokter untuk mengevaluasinya dengan sangat mendalam, termasuk mengamati pola tidur Anda semalaman.
Ini adalah satu-satunya cara untuk dapat mendiagnosa sleep apnea secara akurat, terutama karena begitu banyak gejala tumpang tindih dengan kondisi kesehatan lainnya.
5. Anda dapat melakukan sesuatu untuk mengatasinya
Ada beberapa cara untuk mengatasi sleep apnea. Menjaga berat badan tetap ideal, menghindari alkohol dan obat penenang lainnya yang dapat mengubah kebiasaan tidur Anda.
Tapi perubahan pola hidup yang sederhana tidak selalu ampuh untuk semua orang. JIka Anda salah satu di antaranya, cobalah untuk mempertimbangkan terapi PAP (positive airway pressure) atau pengugnaan masker oksigen selama Anda tidur.
"Anda harus menggunakannya setiap malam untuk bisiasa merasakan manfaatnya. Ini bukan pengobatan instan, ini adalah perubahan gaya hidup," jelas Dr. Nancy.
Jika Anda tidak memilih PAP, ada opsi lain misalnya bedah jalan pernapasan bagian atas atau terapi stimulasi saraf hypoglossal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.