Hasil penelitian menunjukkan, sebanyak 51,7 persen anak-anak yang biasa sarapan pagi sebelum ke sekolah memiliki nilai rapor di atas rata-rata kelas dibanding anak-anak yang tidak sarapan.
Menurut Yoga, sarapan pun harusnya tak sekedar makan kenyang, tetapi juga bergizi atau mengandung nutrisi lengkap.
"Berdasarkan penelitian itu, sarapan yang lengkap gizi dan tidak lengkap hasilnya juga berbeda. Anak yang dapat sarapan lengkap, nilai pelajaran di atas rata-rata menjadi empat kali lipat," terang Yoga dalam acara Nestle Breakfast Cereals di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Sabtu (13/2/2016).
Yoga menjelaskan, sarapan yang bergizi yaitu memenuhi komponen zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, serta serat dan air. Sarapan bergizi bisa membuat anak lebih berenergi saat beraktivitas dan mengoptimalkan kemampuan berpikir saat belajar.
"Ibarat mobil yang sudah dipakai seharian, tangkinya kosong. Kalau tidak diisi pagi harinya, ya tidak bisa jalan, tidak ada energi," kata Yoga.
Yoga melanjutkan, sarapan memenuhi 15-35 persen kebutuhan total energi per hari. Sarapan setiap hari juga mengoptimalkan tumbuh kembang anak menjadi leboh sehat.