Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Bisa Lakukan Ini Ketika Anak Didiagnosis Autisme

Kompas.com - 03/04/2016, 11:15 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Rasa sedih, marah, kaget, takut, semua bercampur aduk ketika mengetahui anak didiagnosis autisme. Hal itu wajar terjadi pada orangtua. Namun, tak perlu berlarut-larut dalam kesedihan.

Dokter spesialis kedokteran jiwa-konsultan psikiatri anak dan remaja, Ika Widyawati mengatakan, orangtua harus menguasai perasaannya dulu dan menerima kondisi anak seperti apapun.

Memang, tidak semudah membalik telapak tangan. Berikut yang harus dilakukan para orangtua ketika anak didiagnosis autisme atau disebut gangguan spektrum autistik (GSA).

 

Jangan saling menyalahkan

Orangtua sering merasa bersalah ketika anak didiagnosis autisme. Ada yang menduga mungkin saat hamil pernah minum obat, pernah terjatuh, dan sebagainya. Banyak pula yang bertanya-tanya mengapa anak mengalami GSA padahal sudah menjaga kehamilan selama 9 bulan.

Ingat, penyebab autisme hingga saat ini belum diketahui pasti. Jadi, tak ada gunanya menyalahkan diri sendiri atau saling menyalahkan satu sama lain.

“Kita kan enggak bisa ngulang masa lalu. Mau tidak mau kita harus terima realitasnya. Anak perlu dukungan,” kata Ika.

 

Segera terapi

Jangan menunda terapi. Terapi dan pengobatan sangat efektif jika diberikan sebelum usia 3 tahun atau pada 1000 hari pertama kehidupannya. Setiap anak menjalani terapi yang berbeda-beda sesuai kondisi anak.

Ika menyarankan, carilah dokter yang berkompeten dan tak perlu berpindah-pindah dokter. Seorang dokter pasti memantau perkembangan anak setelah terapi. “Kalau shopping dokter terus kapan anak mulai terapi?” kata Ika.

 

Beri perlakuan yang sama

Jangan pisahkan anak dengan autisme dengan kakak atau adiknya yang tidak mengalami gangguan. Terkadang Ika menemui keluarga yang memisahkan pengasuhan antara kakak dan adik.

Berikanlah perlakuan yang sama, tak perlu terlalu dibeda-bedakan. Ajak kakak atau adik untuk ikut mendukung dan mengurus anggota keluarga dengan autisme.

 

Berpikir positif

Teruslah berpikir positif. Adanya pengobatan dan berbagai terapi akan membantu anak lebih berkembang tergantung tingkat keparahan autisme. Anak dengan autisme juga memiliki potensi dan kecerdasan yang berbeda-beda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau