Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/04/2016, 11:00 WIB

KOMPAS.com - Toilet umum dianggap menjadi salah satu tempat terkotor sehingga sebisa mungkin banyak orang menghindarinya.

Karena dipakai bergantian oleh banyak orang, toilet umum memang kotor, tapi sebenarnya tidak membahayakan kesehatan.

Sebagian besar kuman yang mungkin berbahaya bagi manusia dengan cepat mati pada permukaan toilet. Selain itu, sistem kekebalan tubuh yang kita miliki juga akan langsung menyerang kuman tersebut jika sampai masuk ke tubuh.

"Toilet sebenarnya tak seberbahaya yang kita pikir. Organisme yang bisa tumbuh di sana kemungkinannya sangat kecil untuk bisa menyebabkan infeksi," kata Jack Gilbert, ahli mikrobiologi dari Argonne National Laboratory di Illinois, AS.

Gilbert pernah melakukan penelitian di tahun 2014 yang melacak mikroba di empat toilet universitas selama satu jam dan satu hari.

Penelitian itu cukup unik karena mengikuti bakteri di toilet dari waktu ke waktu. Studi sebelumnya biasanya dilakukan cuma dengan mengambil sampel pada satu waktu dan menemukan berbagai jenis mikroba.

Bakteri yang terkait dengan kulit pada umumnya ditemukan di area yang sering disentuh tangan, misalnya pintu, tempat sabun, atau keran air.

Bakteri yang terkait dengan usus kebanyakan berada di gagang pintu dan dudukan toilet, ini karena kontaminasi dari feses yang berasal dari kontak langsung atau semprotan toilet.

Sementara itu, bakteri Lactobacillus yang identik dengan mikroorganisme vagina banyak ditemukan di toilet wanita.

Dalam pemantauan bakteri dari waktu ke waktu seperti yang dilakukan Gilbert, bisa diketahui jenis bakteri yang mampu bertahan hidup di toilet.

Penelitian mengungkap, pengunjung toilet membawa banyak bakteri. Dalam satu jam penggunaan normal, ada sekitar 500.000 sel bakteri per inci persegi di permukaan toilet.

Namun, saat bakteri itu dibiarkan saja, mayoritas akan musnah. Bakteri usus terutama yang tidak bisa tahan pada oksigen, dingin, atau kehilangan nutrisi.

Permukaan toilet yang dingin, kering, termasuk juga furnitur dan lantainya biasanya tidak hangat, lembab, dan juga tidak memiliki nutrisi dari usus besar yang merupakan makanan kuman.

Bakteri kulit umumnya lebih kuat. Beberapa yang bertahan itu berpotensi patogen, tapi sangat jarang sampai menyebabkan sakit. Tapi, waspadai jika ada luka terbuka di kulit karena bisa infeksi.

Kemungkinan penularan kuman dan virus juga bisa terjadi jika setelah menyentuh permukaan toilet kita tidak mencuci tangan dan memegang makanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau