KOMPAS.com — Diperkirakan, 440.000 orang Amerika Serikat kehilangan nyawa akibat kanker paru-paru, penyakit jantung, emfisema, atau penyakit yang berhubungan dengan merokok. Rata-rata, perokok meninggal 14 tahun lebih cepat ketimbang mereka yang tidak merokok.
Berikut mitos keliru tentang rokok yang membuat banyak orang memutuskan untuk tetap merokok atau hilang semangat untuk menghentikan kebiasaan merokok.
Mitos: Kebiasaan sehat lainnya, seperti berolahraga dan makan makanan bergizi, dapat menebus efek buruk dari merokok.
Fakta: Banyak perokok yang membenarkan kebiasaan mereka dengan bersikeras menganggap bahwa nutrisi yang tepat dan banyak olahraga bisa membuat mereka tetap sehat. Sayangnya, kenyataan tidak berkata begitu.
"Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang sehat dan berolahraga tidak mengurangi risiko kesehatan yang berhubungan dengan merokok," kata Ann M Malarcher, PhD, penasihat ilmiah senior kantor CDC Rokok dan Kesehatan.
"Merokok memengaruhi setiap sistem organ dalam tubuh sehingga berpikir kalau gaya hidup yang sempurna akan melawan efek dari merokok, sama sekali tidak realistis."
Michael C Fiore, MD, profesor kedokteran dan Direktur Pusat Penelitian Tembakau dan Intervensi di University of Wisconsin di Madison, menambahkan, "Anda bisa saja mengambil satu truk penuh vitamin sehari, tetapi tetap saja cara itu tidak dapat menghilangkan efek mematikan dari tembakau."
Mitos: Rokok jenis light akan mengurangi efek buruk rokok.
Fakta: Perokok yang beralih ke merek rokok yang berlabel "light" atau "mild" kerap mengharapkan tingkat tar dan nikotin yang lebih rendah.
Sayangnya, apa pun label pada rokok, entah itu rokok berlabel "alami" atau "organik" dinilai tidak lebih aman daripada rokok biasa. Sebab, Anda tidak perlu menambahkan atau mengurangi apa pun untuk membuat tembakau membunuh Anda.
"Orang-orang yang merokok dengan jenis light atau mild tetap berpotensi sekarat karena kanker paru-paru, stroke, serangan jantung, dan emfisema setiap harinya," kata Fiore.
Mitos: Sekali merokok, kerusakan bagi tubuh sudah dilakukan, jadi untuk apa berhenti?
Fakta: Kerusakan yang disebabkan oleh merokok adalah kumulatif dan semakin lama seseorang merokok, semakin besar risiko untuk terkena penyakit yang mengancam jiwa. Karena itu, berhenti merokok pada usia berapa pun akan membawa manfaat kesehatan.
"Kesehatan Anda akan membaik, bahkan jika Anda berhenti pada usia 70," kata Norman H Edelman, MD, Kepala Medis dari American Lung Association. Manfaat sehat dari berhenti merokok langsung Anda rasakan pada saat Anda memutuskan untuk berhenti.
"Dalam sebulan, Anda akan merasa pernapasan menjadi lebih lancar dan ringan. Dalam setahun, risiko Anda terkena serangan jantung akan menurun sebesar 50 persen," lanjut Fiore.