Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan Bergambar di Bungkus Rokok Indonesia Paling Kecil

Kompas.com - 31/05/2016, 18:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang diperingati setiap 31 Mei, tahun ini mengambil tema besar pentingnya bungkus rokok polos atau terstandar. Tujuannya adalah agar peringatan bergambar lebih ditonjolkan sehingga pesan kesehatan lebih dipahami konsumen.

Australia merupakan negara yang sudah menerapkan kebijakan kemasan polos. Negara-negara lain juga mulai mengikuti jejaknya, paling tidak dengan memperbesar peringatan kesehatan bergambar di bungkus rokok.

Bagaimana dengan Indonesia? Dibandingkan dengan negara tetangga di Asia Tenggara, ternyata Indonesia adalah negara dengan peringatan bergambar pada bungkus rokok terkecil, hanya 40 persen.

Bandingkan dengan Thailand yang peringatan bergambarnya paling besar (85 persen), Brunei (75 persen), Malaysia dan Kamboja (55 persen), Singapura, Filipina, dan Vietnam (50 persen).

Sementara itu, seperti dikutip dari Harian Kompas (31/5/2016), Laos dan Myanmar tahun ini mulai memberlakukan peringatan bergambar dengan porsi 75 persen dari bungkus rokok.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bungkus rokok polos atau terstandar bertujuan agar realitas dari produk tembakau ini bisa lebih terungkap, sehingga efek menarik atau promosi dari bungkus rokok bisa tekan.

Beberapa penelitian juga menunjukkan, kemasan polos bisa membantu meningkatkan perhatian publik akan bahaya rokok.

Tujuan dari kewajiban pemasangan peringatan bergambar di bungkus rokok memang bukan untuk membuat pecandu rokok berhenti, tetapi ditujuan agar anak dan remaja tidak tertarik mencoba rokok. Semakin besar gambarnya, semakin terungkap realitas dari efek rokok.

Masyarakat pengendalian tembakau sebenarnya telah meminta pemerintah untuk memperbesar gambar peringatan di bungkus rokok yang beredar di Indonesia.

Namun, sejumlah kementrian masih berbeda pendapat tentang perubahan besaran gambar. Keputusan akhir ada di tangan Presiden. Kemauan pemerintah untuk menyelamatkan generasi muda dari efek tembakau perlu dibuktikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau