Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyakit Tak Menular dengan Rutin Makan Buah

Kompas.com - 01/06/2016, 17:00 WIB

KOMPAS.com - Ayo rajin makan buah dan sayur. Inilah anjuran sehat yang sering kita dengar. Klasik memang, namun manfaatnya akan terasa sepanjang hidup. Salah satunya adalah mencegah penyakit tak menular.

Penyakit tak menular, seperti penyakit jantung, stroke, atau diabetes, saat ini menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian utama di dunia dan menghabiskan biaya kesehatan sangat mahal. Padahal, sebenarnya penyakit kronis itu bisa kita hindarkan dengan mengubah gaya hidup.

Ada beberapa faktor risiko penyakit tak menular, misalnya saja kebiasaan merokok, konsumsi makanan berlemak dan mengandung gula, kurang makanan berserat, serta kurangnya aktivitas fisik.

Dalam hal pola makan, menurut Dr.Fiastuti Witjaksono, spesialis gizi klinik, kita memiliki piramida makanan yang mengatur kebutuhan jumlah gizi.

"Konsumsi buah merupakan bagian dari diet yang direkomendasikan dalam menu sehari-hari Rekomendasinya adalah 3-5 porsi sayur dan 2-3 porsi buah perhari," kata Kepala Departemen Gizi di RSCM Jakarta ini.

Buah-buahan mengandung vitamin, mineral, dan serat yang dibutuhkan tubuh. Di dalam buah juga terdapat antioksidan yang dapat menangkap radikal bebas. Keunggulan lain dari bahan pangan ini adalah bisa langsung dikonsumsi segar dan jumlah kalorinya kecil. 

Rutin mengonsumsi buah berdampak pada peningkatan sistem imunitas tubuh, memperlambat peningkatan gula darah setelah makan, berakibat langsung pada kesehatan saluran cerna. Misalnya saja buah kiwi yang terbukti meringankan konstipasi, kesulitan mencerna makanan, sakit perut, serta sakit asam lambung.

Hasil penelitian menunjukkan, buah kiwi hijau mengandung enzim actinidin yang terbukti memperbaiki pencernaan dan meningkatkan pemecahan protein, sehingga lebih mudah diserap. Buah ini juga memiliki indeks glikemik rendah sehingga baik untuk penderita diabetes.

Rendah

Sayangnya, konsumsi buah masyarakat Indonesia masih rendah. Menurut data Organisasi Pertanian dan Makanan Dunia (FAO), konsumsi buah dan sayuran orang Indonesia hanya 73 kilogram per kapita pertahun. Padahal, yang sehat adalah 91 kilogram per kapita per tahun.

Banyak orang berkilah tidak sempat membeli buah atau harga buah mahal, sehingga tidak memasukkan buah dalam pola makan sehari-hari.

"Makan sebaiknya jangan asal kenyang, tapi harus diperhatikan juga kebutuhan nutrisi tubuh. Termasuk mengonsumsi buah dan sayuran. Buah-buahan juga banyak yang harganya murah, seperti pepaya, jambu biji, jeruk, dan sebagainya," kata Fiastuti.

Ia menambahkan, konsumsi buah bisa dilakukan kapan saja, mulai sarapan, untuk camilan, hingga malam hari setelah makan malam. "Sebaiknya memang dikonsumsi segar, tapi kalau pun ingin dijus, jangan hanya diambil airnya saja, tapi juga seratnya," ujarnya.

Kandungan serat di dalam buah bisa membuat perut kenyang lebih lama sehingga kita bisa mencegah mengonsumsi kalori berlebihan akibat lapar mata. Berat badan pun bisa dijaga.

Patricia Gouw, finalis Asia Next Top Model seri ke-4 mengaku, mengandalkan buah untuk menjaga kesehatannya. "Biasanya buah dijadikan infused water, atau untuk camilan," katanya.

Patricia mengatakan, saat ini ia dan keluarganya berusaha mengubah gaya hidup menjadi sehat. "Dalam keluarga besar, kakek dan paman menderita kanker, sejak itu kami berusaha mengubah lifestyle untuk mencegah penyakit," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau