Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/06/2016, 15:13 WIB
Ayunda Pininta,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Remaja perempuan dinilai lebih mungkin untuk berlebihan dalam menghitung kalori, melewatkan makan, dan terlibat dalam perilaku diet berisiko jika mereka mengalami konflik keluarga atau memiliki perasaan depresi, menurut sebuah studi baru.

"Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seorang remaja melakukan diet berisiko, baik itu pergaulan, pengaruh media, bahkan konflik dengan orang tua atau keluarga," kata penulis studi Adrian B. Kelly dari The University of Queensland.

"Dan penelitian ini fokus untuk melihat iklim emosional keluarga sebagai penyebab remaja perempuan melakukan diet berisiko."

Di Australia, tempat di mana penelitian berlangsung, sekitar 39 persen remaja perempuan dan 13 persen remaja laki-laki terlibat dalam diet ekstrim yang tidak sehat, kata Kelly.

Para peneliti menyurvei lebih dari 4.000 remaja perempuan berusia 11 sampai 14 tahun dari 231 sekolah di tiga negara bagian Australia.

Para remaja menjawab kuesioner tentang perilaku diet tertentu termasuk menghitung kalori, mengurangi jumlah makan, atau melewatkan jam makan sebagai cara penurunan berat badan.

Remaja juga diminta menjelaskan tentang suasana hati dan perasaan dalam kuesioner, menggambarkan bagaimana kedekatan mereka dengan ayah dan ibu, dan diberi pilihan tentang konflik yang sering terjadi di rumah, seperti "orangtua saya sering menghina dan berteriak satu sama lain."

Hasilnya, remaja perempuan dengan keluarga tinggi konflik lebih mungkin untuk terlibat dalam diet tidak sehat, dan menurut jurnal Eating Behaviors, perasaan tertekan tampaknya menjadi penyebab remaja mengambil pilihan yang kurang sehat dalam gaya hidup.

Kelly mengatakan, "Kami melihat bahwa penelitian ini dapat melengkapi strategi lain dalam penanganan diet berisiko pada remaja."

Profesor John Toumbourou, psikolog kesehatan dari Deakin University di Geelong, Australia, yang tidak terlibat dalam penelitian menambahkan, "Temuan bahwa adanya efek konflik keluarga terhadap diet tidak sehat para remaja dapat dimediasi dengan mengatasi gejala awal depresi. Mengatasi depresi pada remaja sedini mungkin, sangatlah penting dalam upaya mencegah diet yang tidak sehat.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau