KOMPAS.com - Anda cemas, khawatir, dan panik. Anda kesal pada masalah (pilih salah satu): uang, kesehatan, pekerjaan, keluarga, cinta. Jantung Anda berdetak cepat, pernapasan Anda menjadi pendek-pendek dan cepat, pikiran Anda membayangkan hal-hal negatif. Anda ingin menyingkirkan kecemasan itu tapi tak mau minum obat kimia.
Ada banyak cara tradisional untuk mengatasi kegelisahan, mulai dari teknik pernapasan hingga minum teh. Beberapa ada yang dapat meredakan kecemasan dengan segera, sementara yang lain dapat membantu mengurangi kecemasan dari waktu ke waktu.
Teh chamomile
Beberapa senyawa dalam chamomile (Matricaria recutita) dapat mengikat reseptor otak dengan cara yang sama seperti obat penenang.
Selain teh, Anda juga dapat mengonsumsi suplemen yang mengandung 1,2% bahan aktif apigenin bersama dengan bunga chamomile kering.
Dalam satu studi di University of Pennsylvania Medical Center, di Philadelphia, pasien dengan gangguan kecemasan yang mengonsumsi suplemen chamomile selama delapan minggu mengalami penurunan gejala kecemasan secara signifikan, dibandingkan dengan pasien yang memakai plasebo.
L-theanine (teh hijau)
Para biksu Budha Jepang bisa bermeditasi selama berjam-jam, baik dalam kondisi pikiran waspada maupun santai. Salah satu alasannya, mungkin adalah asam amino dalam teh hijau yang disebut L-theanine, kata Mark Blumenthal, dari Botanical Council Amerika.
Anda bisa mendapatkan manfaat L-theanine dari teh hijau, tapi Anda harus minum sedikitnya lima cangkir sehari.
Olahraga
Olahraga bukan hanya baik untuk fisik tapi juga untuk otak. Plus, sebagai penawar depresi dan kecemasan yang ampuh.
"Jika Anda berolahraga secara teratur, Anda akan memiliki lebih banyak rasa percaya diri dan merasa lebih sehat," kata Drew Ramsey, MD, Asisten Profesor Klinis Psikiatri di Rumah Sakit New York-Presbyterian, Columbia University, yang menulis blog di www.DrewRamseyMD. com.
Tahan napasmu!
Teknik pernapasan yoga telah terbukti efektif dalam menurunkan stres dan kecemasan. Dalam buku Happiness Spontaneous-nya, Andrew Weil, MD, memperkenalkan teknik pernapasan yoga klasik yang dia sebut napas 4-7-8.
Untuk melakukan napas 4-7-8, cobalah menghembuskan napas sepenuhnya dari mulut, lalu tarik napas melalui hidung selama empat hitungan.
Tahan napas selama tujuh hitungan. Sekarang, biarkan keluar perlahan-lahan melalui mulut Anda dalam delapan hitungan. Ulangi setidaknya dua kali sehari.
Berjalan-jalan di hutan
Orang Jepang menyebutnya Shinrin-yoku, yang secara harfiah berarti "mandi hutan". Peneliti Jepang mengukur perubahan tubuh pada orang yang berjalan selama sekitar 20 menit di sebuah hutan yang indah, dengan aroma khas hutan dan air yang mengalir.
Peneliti menemukan, orang yang berjalan-jalan di hutan memiliki kadar hormon stres yang lebih rendah dibanding mereka yang berjalan-jalan daerah perkotaan.
Jika Anda tinggal di perkotaan, di mana sulit bagi Anda menemukan hutan, cobalah berkunjung ke hutan kota atau taman kota yang sejuk dan rimbun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.