JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini banyak jenis air dalam kemasan yang diklaim dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Salah satunya adalah air alkali. Benarkah minum air ini lebih menyehatkan dibanding minum air biasa?
Dokter spesialis gizi klinik Inge Permadhi mengatakan, air alkali pada dasarnya memiliki tingkat keasaman (pH) tinggi yang dapat menetralkan tubuh yang asam. Namun, menurut Inge, tanpa air alkali pun mekanisme tubuh yang diciptakan Tuhan dapat membuat pH tubuh menjadi netral.
"Tubuh kita mempunyai kemampuan untuk membuat makanan dan minuman tidak asam dan tidak basa. Jadi enggak ada gunanya (air alkali). Tubuh punya kemampuan untuk keseimbangan asam, basa," jelas Inge, Selasa (21/6/2016).
Inge mencontohkan, saat makan makanan asam, tubuh tak langsung menjadi asam karena ada pelepasan enzim yang membantu pH tubuh menjadi netral kembali. Menurut dia, sejauh ini juga belum ada bukti kuat yang menyatakan air alkali lebih sehat. Begitu pula dengan air oksigen.
Sementara itu, produk air oksigen yang dijual memang mengandung oksigen. Akan tetapi, ketika akan dikonsumsi, kandungan oksigen tak akan masuk ke tubuh manusia. "Kita manusia hanya bisa mengambil oksigen dari udara, makanya kita punya paru-paru," jelasnya.
Inge mengatakan, untuk menjaga hidrasi tubuh, cukup konsumsi air putih biasa. Rutinlah konsumsi 8 gelas per hari dan disesuaikan dengan aktivitas fisik agar tubuh tidak dehidrasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.