KOMPAS.com- Banyak penelitian sebelumnya yang telah mengaitkan antara masalah tidur dengan diabetes, tetapi alasan di balik hubungan tersebut masih belum dipahami dengan baik, kata penulis utama studi Femke Rutters dari Vrije University Medical Center di Amsterdam. Namun studi ini melihat salah satu alasan yang lebih pasti, yaitu resistensi insulin.
Peneliti memeriksa data pola tidur dan resistensi insulin pada 788 pria dan wanita yang tidak memiliki diabetes. Orang dengan obesitas, penyakit jantung, tekanan darah tinggi atau kadar kolesterol tinggi dikeluarkan dari penelitian.
Untuk mengukur waktu tidur, peneliti meminta peserta mengenakan sebuah alat untuk mendeteksi pola dan lamanya waktu tidur. Secara keseluruhan, responden tidur 7,3 jam per malam, laporan tim studi dalam Journal of Endocrinology Clinical dan Metabolism.
Peneliti menemukan, pria dengan jam tidur kurang dari rata-rata lebih mungkin untuk mengalami resistensi insulin dibandingkan rekan-rekan mereka yang mendapat jumlah jam tidur rata-rata.
Bagi wanita, yang terjadi justru sebaliknya. Perempuan mengalami resistensi insulin lebih sedikit jika mereka mendapat lebih atau kurang dari jam tidur rata-rata. Namun peneliti mencatat, alasan adanya perbedaan efek gender belum diketahui pasti.
Hasil bagi perempuan bertentangan hasil dari berbagai hasil penelitian sebelumnya, kata Dr James Gangwisch, seorang peneliti di Columbia University di New York yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Satu kekurangan dari penelitian ini adalah, bahwa peneliti tidak memeriksa apa saja yang responden mereka makan.
"Mendapatkan waktu tidur yang cukup dapat membantu sensitivitas insulin dan nafsu makan," kata Gangwisch.
"Tidur cukup juga dapat membantu memberikan energi yang diperlukan untuk berolahraga secara teratur."
Meski begitu, studi ini menambah semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menjadi salah satu pemicu untuk mengembangkan diabetes.
Pesan penting dari penelitian ini ialah bahkan ketika Anda sehat, tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat memiliki efek merugikan pada kesehatan.
Kebanyakan orang dewasa umumnya membutuhkan sekitar 7 atau 8 jam tidur malam, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Selain meningkatkan risiko diabetes, kurang tidur juga berhubungan dengan masalah kesehatan kronis lainnya seperti obesitas, depresi dan penyakit kardiovaskular.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.