Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Anak Batuk Diberi Obat Orang Dewasa?

Kompas.com - 29/08/2016, 15:00 WIB

TANYA:
 
Dok, apakah boleh anak berumur 6 tahun diberi obat batuk orang dewasa yang dijual bebas, tapi dosisnya setengah? Anak saya sering batuk karena ia sering makan gorengan atau kerupuk. Biasanya saya bawa ke puskesmas, tapi menurut saya obatnya kurang manjur karena batuknya tetap ada. Bolehkah ia saya beri obat batuk andalan saya yang murah tapi efektif. Mohon penjelasannya.
 
Kunthi (35), Semarang

JAWAB :

Batuk adalah anugerah pemberian Tuhan Yang Maha Kuasa kepada manusia, termasuk kepada anak. Refleks batuk adalah refleks yang bersifat protektif yang bertujuan mencegah masuknya atau berlebihnya benda asing yang masuk ke dalam saluran napas. Benda asing termasuk didalamnya adalah virus, bakteri, jamur, debu, makanan, kotoran dan sebagainya.

Saat terjadi infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) seringkali menyebabkan produksi lendir di saluran napas berlebihan dan/atau kental. Kondisi ini pada akhirnya akan menyebabkan timbulnya refleks batuk pada anak untuk mengeluarkan lendir tersebut.

Pada anak, mekanisme pengeluaran lendir yang berlebih di saluran napas yang utama adalah refleks batuk, tidak seperti orang dewasa yang dapat secara volunter dapat mengeluarkan lendirnya dengan mekanisme lain.

Di satu sisi, sediaan obat batuk dewasa sebagian besar mengandung zat yang bersifat menghambat refleks batuk, seperti kodein, dekstrometorfan, dan sebagainya.

Yang terjadi saat anak diberikan obat batuk dewasa, maka akan hilanglah mekanisme utama pengeluaran lendir saluran napasnya, sehingga yang kemudian terjadi adalah makin menumpuknya lendir di saluran napas anak yang akan memperberat gejalanya, bahkan dapat menyebabkan sesak napas yang makin hebat terlebih pada anak yang menderita asma.

Terapi yang adekuat adalah memberinya cairan yang cukup seperti minum air putih yang sering, dan pada anak yang menderita asma sebaiknya diberikan obat anti asmanya juga. Asupan nutrisi yang optimal juga diperlukan untuk penyembuhan sakitnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau