Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/09/2016, 19:07 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - American Skin Cancer Society memerkirakan bahwa satu dari lima orang akan menderita kanker kulit dalam hidup mereka dan hitungan ini hanya untuk di AS, walau tidak menutup kemungkinan terjadi juga di negara-negara lain.

Cara terbaik untuk mencegah kanker kulit adalah dengan menghindari paparan langsung sinar UV dengan menggunakan tabir surya ketika Anda berada di luar. Namun, itu juga tidak 100 persen menghilangkan risiko Anda mendapatkan kanker.

Pemakaian tabir surya sama pentingnya dengan memantau kulit Anda dan memerhatikan setiap perubahan yang mungkin terjadi.

Baca juga: Garuda Calling! Daftar Nama Pemain Timnas Indonesia untuk Hadapi Australia dan Bahrain

Dr Tim Berger, seorang dokter kulit di University of California di San Francisco, mengatakan bahwa 60 persen tahi lalat ganas yang berkembang menjadi kanker, terdeteksi oleh pasien, bukan oleh dokter kulit.

Sayangnya, tanda-tanda adanya kemungkinan kanker di kulit ini mudah untuk terabaikan, karena mata Anda belum terlatih. Karena itu, mari pahami lima tanda di kulit yang mungkin berpotensi kanker ini. Jika Anda menemukan satu atau lebih tanda-tanda ini, segeralah berkonsultasi ke dokter kulit.


#Tahi lalat baru berukuran lebih dari enam milimeter

Baca juga: Mbok Yem Ungkap Sakit Gigi Jadi Penyebab Kondisinya Memburuk

Tahi lalat itu sendiri bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan, tapi tahi lalat baru yang ukurannya lebih dari 6mm mungkin menjadi tanda peringatan awal melanoma, yang merupakan jenis kanker kulit paling ganas.

Keberadaan tahi lalat atau bintik baru dengan ukuran di atas adalah sesuatu yang sebaikya Anda waspadai, tidak peduli kapan Anda lahir. "Melanoma tidak menyerang hanya satu kelompok umur saja," Berger memperingatkan.


#Tahi lalat baru dengan tepi yang aneh

Baca juga: Mengapa Dedi Mulyadi Menyegel Wisata Jembatan Gantung Terpanjang Dunia di EAL Bogor?

Biasanya, bintik atau tahi lalat non-kanker memiliki bentuk simetris dan relatif mulus dengan bentuk tepi yang bisa didefinisikan, jelas Berger.

Jika tahi lalat baru tidak berbentuk simetris, atau memiliki tepi kasar, sebaiknya minta dokter memeriksanya. Waspada juga jika tahi lalat yang baru muncul memiliki tepi yang kabur memudar ke dalam kulit.


#Tahi lalat baru berwarna abnormal

Baca juga: Eiger Adventure Land: Ekowisata Jembatan Gantung Terpanjang di Dunia Kini Diminta Dibongkar

Biasanya, tahi lalat berwarna cokelat, kata Berger, atau sedikit merah muda. Jika ada tahi lalat berwarna hitam, merah, putih, atau biru, itu cukup menjadi alasan bagi Anda untuk memeriksakan diri ke dokter kulit.

Anda juga harus curiga jika ada tahi lalat yang memiliki warna campuran karena tahi lalat yang normal seragam dalam warna.


#Benjolan atau kutil yang terus tumbuh

Baca juga: Garuk-garuk Kepala Saat Tahu RSUD di Ternate Utang Obat Rp 60 Miliar, Menkes: Itu Bisa Jadi Gedung

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Iphone 16 Dapat Izin Edar di Indonesia, Apple Bisa Jualan Tanpa Bangun Pabrik?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau