KOMPAS.com - Bertambah umur berarti kekuatan dan massa otot berkurang. Tubuh Anda tak lagi sekencang dan sekekar dulu. Oke, Anda sudah tahu mengenai hal ini dan mungkin sudah siap dengannya. Bagaimana dengan bagian di bawah sana, alias alat vital Anda?
Sama halnya dengan lengan, bagian itu pun akan mengalami perubahan dan bisa kehilangan performanya. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan dari Brian Steixner, MD, direktur Institute of Men’s Health for the Jersey Urology Group ini.
1. Skrotum turun
Menurut Steixner, setelah meneliti para pria di lebih dari 70 pusat kebugaran, skrotum akan terkulai saat usia bertambah.
Ini merupakan aspek tidak dapat dihindari dari penuaan. Penyebabnya adalah hilangnya massa otot. Yang paling ekstrim, ketika Anda duduk di toilet, skrotum Anda benar-benar bisa menyentuh air.
Ada harapan untuk memerbaikinya berkat prosedur yang disebut scrotoplasty. Dengan prosedur ini, skrotum Anda bisa dikembalikan ke bentuk normalnya.
2. Penyusutan permanen
Sejalan usia, ukuran alat vital Anda akan menyusut. Keadaan akan bertambah buruk jika Anda mengalami obesitas atau berperut besar, karena menyebabkan ada bagian penis yang terkubur di bawah kulit.
Penyusutan ini permanen dan tidak ada yang bisa Anda lakukan untuk mengembalikannya. Namun, Anda bisa membuatnya tidak bertambah buruk dengan cara menjaga berat badan ideal.
3. Akan berubah bentuk
Ketika memasuki usia senior, penis Anda mungkin akan berubah bentuk menjadi lebih melengkung. Ini karena trauma berulang dari hal-hal yang tampaknya tidak berbahaya seperti olahraga dan aktivitas seksual, jaringan parut terakumulasi di sepanjang penis Anda. Jaringan parut ini tidak membangun simetris.
"Saya pernah melihat pasien usia antara 60-70 tahun, yang penisnya melengkung hingga seperti tanda tanya," kata Steixner.
Untungnya ada obat-obatan suntik yang bisa membantu melepaskan akumulasi plak penahan jaringan parut, yang menyebabkan penis melengkung. Bicaralah dengan dokter Anda mengenai hal ini.
4. Disfungsi ereksi
Ada lebih dari 30 juta pria dengan ED, dan kebanyakan alasannya adalah kehilangan darah. "Memiliki DE adalah seperti memiliki serangan jantung di penis," jelas Steixner.
"Langkah pencegahan DE sama dengan pencegahan penyakit jantung, yakni dengan rutin berolahraga dan menjaga pola makan sehat. Jika ada pasien di usianya yang ke 90 masih memiliki ereksi yang sempurna, itu karena mereka menjaga kesehatan mereka dengan baik."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.