JAKARTA, KOMPAS.com - Berhubungan seksual saat sedang menstruasi tidak disarankan karena berbagai alasan.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi Liva Wijaya menjelaskan, darah menstruasi atau haid bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri. Pasalnya, saat menstruasi keseimbangan pH di area kewanitaan juga terganggu, sehingga memudahkan munculnya bakteri jahat dan mematikan bakteri baik.
Ketika berhubungan seks, maka akan memungkinkan masuknya bakteri ke bagian dalam organ intim wanita. Hal ini bisa menyebabkan infeksi. Selain itu, bakteri juga bisa berasal dari organ kemaluan pria yang tidak bersih.
"Kalau infeksi enggak bisa diatasi pertahanan tubuh, bisa masuk ke saluran telur, hingga panggul," kata Liva.
Jika infeksi sampai ke saluran telur, bisa menghambat terjadinya kehamilan. Adapun dampak terburuknya adalah emboli, yaitu adanya gelembung udara atau gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah.
Liva mengungkapkan, hal ini bisa terjadi karena pembuluh darah sedang terbuka saat menstruasi.
"Bakteri itu bisa masuk ke pembuluh darah. Dampak terburuknya, emboli bisa menyebar," jelas Liva.
Emboli bisa menyebar ke setiap organ di mana ada pembuluh darah. Jika emboli menyebar ke organ vital, bisa berujung pada kematian.
Menurut Liva, sebaiknya pasangan suami istri tidak mengambil risiko. Amannya adalah bercinta saat darah menstruasi sudah benar-benar tidak keluar.
Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan organ intim selama menstruasi. Gantilah pembalut yang digunakan setiap 3-4 jam sekali. Pastikan pula pembalut yang dipakai terjaga kebersihannya sebelum dipakai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.