Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asap "Shisha" Lebih Polutan ketimbang Asap Rokok

Kompas.com - 09/11/2016, 12:50 WIB

KOMPAS.com — Tren mengisap shisha atau disebut juga dengan hookah membuat banyak kafe menyediakan "rokok" Arab ini. Padahal, asap dari shisha lebih polutan di dalam ruangan.

Peneliti mengungkap, mengisap shisha di dalam ruangan menghasilkan lebih banyak karbon monoksida, gas racun, dan juga partikel polutan kecil yang disebut PM 2.5 dalam kadar jauh lebih besar dibanding yang dihasilkan pada rokok biasa.

Dalam ruangan yang memang disediakan khusus untuk mengisap shisha, tingkat polusi udaranya jauh lebih tinggi dibandingkan ruangan merokok tembakau. Demikian menurut kesimpulan penelitian di Dubai dan dipublikasikan dalam jurnal Tobacco Control.

"Ada kesalahpahaman yang berkembang bahwa hookah (shisha) lebih aman dibanding rokok. Merokok hookah di rumah bisa berbahaya, bukan hanya bagi perokoknya, melainkan juga bagi anak-anak dan orang lain di sekitarnya," kata dr Michael Weitzman, yang melakukan penelitian ini.

Selama satu sesi merokok shisha, perokok bisa menghirup zat yang setara dengan asap dari 150 batang rokok.

Hookah memang sering dijadikan alternatif dari produk tembakau, misalnya tembakau kunyah. Secara global, mengisap hookah biasanya dilakukan remaja, baik laki-laki maupun perempuan.

Untuk mengetahui efek merokok shisha di ruangan tertutup, tim peneliti mengumpulkan contoh udara di 33 rumah di Dubai. Dari jumlah itu, 11 rumah menjadi tempat untuk hanya merokok shisha, 12 rumah untuk merokok tembakau, dan di 10 rumah tidak ada perokok sama sekali.

Contoh kualitas udara diambil di ruangan tempat penghuni rumah untuk merokok, baik shisha maupun tembakau, selama satu jam. Kemudian, contoh ini dibandingkan dengan rumah yang bebas dari asap rokok.

Para peneliti menggunakan penyaring udara untuk mengukur level karbon monoksida, karbon hitam, dan partikel polutan 2,5 mikron, yang bisa diserap oleh paru-paru dan masuk ke aliran darah.

Hasilnya, kadar karbon monoksida dan polutan lain lebih tinggi di ruangan tempat merokok shisha.

"Bahkan walau asap sudah melewati air, yang sebenarnya membuatnya lebih dingin dan mudah dihirup, asap itu masih mengandung zat karsinogen seperti halnya rokok tembakau," kata Thomas Eissenberg, yang banyak meneliti tentang penggunaan tembakau.

Karena itu, sebaiknya jangan merokok hookah di dalam rumah, apalagi jika di dalamnya juga ada anak-anak, ibu hamil, dan orang berusia lanjut.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau