JAKARTA, KOMPAS.com - Penyakit jantung saat ini termasuk dalam daftar 10 penyakit terbanyak yang menyebabkan kematian. Merokok adalah salah satu faktor utama yang memicu terjadinya penyakit ini.
Menurut Direktur Utama RS Jantung Harapan Kita, Dr. dr. Hananto Andriantoro, SpJP(K),MARS,FICA, merokok adalah kebiasaan buruk yang berbahaya bagi kesehatan jantung.
"Merokok sangat, sangat jahat. Dari 7000 kasus serangan jantung akut yang masuk ke RS Jantung Harapan Kita, 64 persen karena rokok, hipertensi di bawahnya," ungkap Hananto di sela-sela perayaan 35 Tahun Yayasan Jantung Indonesia di Jakarta, Rabu (23/11/2016).
Kandungan berbahaya dalam rokok merusak pembuluh darah di jantung. Hananto menjelaskan, kandungan karbon monoksida (CO) dari asap rokok yang masuk ke paru-paru akan ikut beredar dalam darah dan akhirnya merusak dinding pembuluh darah. Rusaknya pembuluh darah di jantung tersebut akan menimbulkan penyakit jantung.
Hananto menjelaskan, tak semua orang merasakan keluhan ketika pembuluh darah di jantung sudah rusak. Sering kali pasien merasa dirinya sehat, tetapi ketika dicek pembuluh darahnya sudah rusak. Justru jika sudah muncul keluhan, berarti kerusakan pembuluh darah sudah semakin parah.
"Untuk waktunya enggak bisa ditentukan kapan terkena sakit jantung. Ada yang usia 33 sudah terkena serangan jantung dan dipasang ring," kata Hananto.
Meskipun seseorang rajin berolahraga dan menjalankan pola makan sehat, merokok tetap berisiko menyebabkan sakit jantung.
Menurut Hananto, merokok memiliki cara tersendiri untuk merusak tubuh. Untuk itu, berhenti merokok adalah langkah tepat dalam menjaga kesehatan jantung. Tak hanya kesehatan jantung bagi diri sendiri, tetapi juga orang di sekitar yang terkena asap rokok.
"Kita sudah hidup sehat, lingkungannya juga harus sehat. Kalau lingkungannya merokok semua, bisa terkena dampaknya," ujar Hananto. Selain itu, cegah penyakit jantung dengan pola makan sehat, olahraga teratur, dan menjaga tekanan darah. Pencegahan harus dilakukan sejak dini, sebelum merasakan gejala penyakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.