Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Pernah Kena Campak, Perlu Vaksin Lagi? Ini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 07/04/2025, 11:00 WIB
Ida Setyaningsih

Penulis

Kompas.com - Campak termasuk penyakit menular yang masih menjadi ancaman kesehatan, terutama pada kelompok yang belum memiliki kekebalan tubuh terhadap virus ini.

Namun, bagaimana jika seseorang sudah pernah terkena campak? Apakah masih perlu vaksinasi ulang?

Menurut dr. Rizki Azaria, MMR, infeksi campak disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernapasan. Seseorang yang sudah menerima vaksin campak umumnya akan mengalami gejala yang lebih ringan jika terpapar virus.

Vaksinasi juga berperan penting dalam menurunkan risiko komplikasi serius, termasuk kematian.

Baca juga: Kurang Gizi pada Anak Memicu Wabah Campak Global

Namun demikian, kekebalan terhadap campak bisa saja berkurang seiring waktu, apalagi jika respons imun terhadap vaksin tidak optimal.

Dalam kondisi ini, infeksi campak tetap bisa terjadi meskipun seseorang sudah pernah terpapar sebelumnya.

“Kalau seseorang sudah pernah kena campak tapi belum mendapat vaksinasi, imunisasi tetap dianjurkan untuk memastikan tubuh memiliki perlindungan yang kuat,” ujar dr. Rizki pada Kompas.com, Senin (7/4/2025).

Baca juga: Kenali Gejala Campak pada Orang Dewasa dan Cara Mengobatinya

Gejala campak dan masa penularan

Gejala campak umumnya muncul secara bertahap. Pada fase awal, penderita biasanya mengalami demam tinggi, batuk kering, pilek, mata merah dan berair, serta kelelahan. Beberapa juga menjadi lebih sensitif terhadap cahaya.

Setelah beberapa hari, muncul ruam kemerahan di kulit yang menyebar dari wajah ke seluruh tubuh. Masa inkubasi virus ini berkisar antara 10 hingga 14 hari, sejak terpapar hingga gejala mulai mereda.

Campak ditularkan melalui droplet atau percikan air liur dari orang yang terinfeksi, misalnya saat batuk atau bersin. Risiko penularan meningkat jika seseorang berbagi alat makan dengan penderita.

Baca juga: 5 Perbedaan Cacar Monyet, Cacar Air, dan Campak menurut Dokter

Perlukah obat saat campak?

Campak umumnya dapat sembuh dengan sendirinya seiring membaiknya sistem imun tubuh. Oleh karena itu, pengobatan yang diberikan biasanya bersifat simptomatik atau untuk meredakan gejala.

“Kalau demam, bisa diberikan obat penurun panas. Istirahat cukup, banyak minum air putih, dan konsumsi vitamin A sesuai anjuran dokter juga sangat membantu proses pemulihan,” kata dr. Rizki.

Baca juga: Apakah Penyakit Campak Bisa Disembuhkan? Berikut Faktanya...

Langkah pencegahan campak

Langkah pencegahan tetap menjadi kunci untuk memutus rantai penularan campak. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:

  • Menggunakan masker saat sakit
  • Menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk
  • Tidak berbagi alat makan
  • Rutin mencuci tangan dengan air mengalir
  • Membersihkan peralatan makan dengan disinfektan

“Dengan menjaga kebersihan dan memastikan cakupan imunisasi, risiko penularan campak bisa ditekan,” jelas dr. Rizki.

Baca juga: Kerap Menyerang Anak-Anak, Apakah Orang Dewasa Bisa Terkena Campak?

Vaksinasi masih penting, meski sudah pernah terinfeksi

Jika seseorang pernah terkena campak tetapi belum menerima vaksin, dokter tetap merekomendasikan untuk menjalani imunisasi.

Tujuannya adalah membentuk antibodi yang lebih kuat agar tubuh terlindungi dari infeksi ulang maupun komplikasi yang mungkin timbul.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Trump Kecam China Usai Batal Beli Boeing: Harusnya Digugat!
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau