Kompas.com - Campak termasuk penyakit menular yang masih menjadi ancaman kesehatan, terutama pada kelompok yang belum memiliki kekebalan tubuh terhadap virus ini.
Namun, bagaimana jika seseorang sudah pernah terkena campak? Apakah masih perlu vaksinasi ulang?
Menurut dr. Rizki Azaria, MMR, infeksi campak disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernapasan. Seseorang yang sudah menerima vaksin campak umumnya akan mengalami gejala yang lebih ringan jika terpapar virus.
Vaksinasi juga berperan penting dalam menurunkan risiko komplikasi serius, termasuk kematian.
Baca juga: Kurang Gizi pada Anak Memicu Wabah Campak Global
Namun demikian, kekebalan terhadap campak bisa saja berkurang seiring waktu, apalagi jika respons imun terhadap vaksin tidak optimal.
Dalam kondisi ini, infeksi campak tetap bisa terjadi meskipun seseorang sudah pernah terpapar sebelumnya.
“Kalau seseorang sudah pernah kena campak tapi belum mendapat vaksinasi, imunisasi tetap dianjurkan untuk memastikan tubuh memiliki perlindungan yang kuat,” ujar dr. Rizki pada Kompas.com, Senin (7/4/2025).
Baca juga: Kenali Gejala Campak pada Orang Dewasa dan Cara Mengobatinya
Gejala campak umumnya muncul secara bertahap. Pada fase awal, penderita biasanya mengalami demam tinggi, batuk kering, pilek, mata merah dan berair, serta kelelahan. Beberapa juga menjadi lebih sensitif terhadap cahaya.
Setelah beberapa hari, muncul ruam kemerahan di kulit yang menyebar dari wajah ke seluruh tubuh. Masa inkubasi virus ini berkisar antara 10 hingga 14 hari, sejak terpapar hingga gejala mulai mereda.
Campak ditularkan melalui droplet atau percikan air liur dari orang yang terinfeksi, misalnya saat batuk atau bersin. Risiko penularan meningkat jika seseorang berbagi alat makan dengan penderita.
Baca juga: 5 Perbedaan Cacar Monyet, Cacar Air, dan Campak menurut Dokter
Campak umumnya dapat sembuh dengan sendirinya seiring membaiknya sistem imun tubuh. Oleh karena itu, pengobatan yang diberikan biasanya bersifat simptomatik atau untuk meredakan gejala.
“Kalau demam, bisa diberikan obat penurun panas. Istirahat cukup, banyak minum air putih, dan konsumsi vitamin A sesuai anjuran dokter juga sangat membantu proses pemulihan,” kata dr. Rizki.
Baca juga: Apakah Penyakit Campak Bisa Disembuhkan? Berikut Faktanya...
Langkah pencegahan tetap menjadi kunci untuk memutus rantai penularan campak. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:
“Dengan menjaga kebersihan dan memastikan cakupan imunisasi, risiko penularan campak bisa ditekan,” jelas dr. Rizki.
Baca juga: Kerap Menyerang Anak-Anak, Apakah Orang Dewasa Bisa Terkena Campak?
Jika seseorang pernah terkena campak tetapi belum menerima vaksin, dokter tetap merekomendasikan untuk menjalani imunisasi.
Tujuannya adalah membentuk antibodi yang lebih kuat agar tubuh terlindungi dari infeksi ulang maupun komplikasi yang mungkin timbul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.