KOMPAS.com — Meski sedang asyik berlibur bersama keluarga, jangan lupa menjaga kesehatan. Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Evasari, Jakarta, Tirza Gwendoline Matulessy, mengatakan, kasus penyakit dengan kondisi bahwa pasiennya harus dilarikan ke unit gawat darurat (UGD), seperti serangan jantung, biasanya lebih banyak selama libur panjang.
Menurut Tirza, konsumsi makanan yang tidak terkontrol selama liburan, stres, hingga tidak olahraga saat berlibur bisa menjadi pemicu munculnya masalah penyakit.
"Kunjungan ke poliklinik menurun karena liburan, (tetapi) ke emergency, yang (sifatnya) mau enggak mau, mereka datang," kata Tirza.
Hal senada dikatakan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Yoga Yuniadi. Yoga mengatakan, berdasarkan catatan di UGD RS Jantung Harapan Kita, kasus serangan jantung meningkat saat libur panjang dan juga akhir pekan.
Selama lebih dari satu dekade, para peneliti di luar negeri juga melihat tren peningkatan kasus serangan jantung selama libur Natal dan Tahun Baru. Mereka mencari tahu apa penyebab meningkatnya serangan jantung selama liburan.
Penelitian yang dipimpin oleh Josh Ksatria dari University of Melbourne pun meneliti kasus kematian akibat penyakit jantung di Selandia Baru. Wilayah itu dipilih karena Natal dan Tahun Baru terjadi pada musim panas.
Dalam penelitian ini, mereka ingin mengesampingkan faktor cuaca dingin yang umumnya terjadi pada sejumlah negara saat libur Natal dan Tahun Baru.
Menurut para peneliti, stres selama liburan akibat masalah keuangan, masalah keluarga, hingga lingkungan baru tempat liburan bisa meningkatkan tekanan darah tinggi yang menjadi faktor risiko serangan jantung.
Kemudian, lanjut peneliti, peningkatan serangan jantung selama liburan juga dipengaruhi oleh konsumsi makanan yang berlebihan selama liburan, seperti daging dan makanan yang tinggi gula. Konsumsi alkohol yang meningkat selama liburan juga dapat memicu masalah kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.