KOMPAS.com - Pemakaian kondom saat berhubungan seksual telah terbukti efektif mencegah infeksi menular seksual.
Lebih dari tu, menurut Direktur Eksekutif Southern California Center for Sexual Health and Survivorship Medicine, Michael Krychman, M.D, penggunaan kondom juga baik untuk kesehatan vagina.
Michael menjelaskan, air mani memiliki kadar pH atau keasaman sangat tinggi. Ketika mengenai organ intim wanita, air mani dapat mengganggu keseimbangan bakteri di vagina.
Ketidakseimbangan bakteri di vagina bisa menimbulkan berbagai masalah, seperti vagina kering dan memudahkan infeksi.
Dalam penelitian yang pernah dilakukan terhadap 164 wanita dewasa, penggunaan alat kontrasepsi non-hormon, seperti kondom pada laki-laki dapat meningkatkan koloni bakteri baik di vagina, yaitu laktobasilus. Laktobasilus berperan utama dalam memerangi bakteri jahat sehingga menjaga kebersihan alami pada "Miss V".
Para peneliti menyatakan, pemakai kondom selama berhubungan seksual tak hanya menurunkan risiko penularan HIV, tetapi juga vaginosis bakteri, yakni infeksi bakteri yang umum terjadi pada vagina.
Michael menambahkan, terkena air mani memang bukan satu-satunya faktor yang mengganggu keseimbangan pH di "Miss V". Menurunnya kekebalan tubuh, masalah hormon, konsumsi antibiotik juga dapat mengganggu tingkat keasaman vagina.
Adapun infeksi menular seksual yang dapat dicegah dengan penggunaan kondom antara lain, klamidia, gonore, dan sifilis. Bagi pasangan suami istri, pemakaian kondom bermanfaat untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Jadi, rasa tidak nyaman seharusnya bukan lagi menjadi alasan tidak menggunakan kondom selama berhubungan seksual.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.