JAKARTA, KOMPAS.com - Anak-anak harus dijauhkan dari asap rokok. Asap rokok yang mengandung zat-zat berbahaya itu dapat dengan mudah merusak fungsi saluran pernapasan anak. Sebab, anak-anak, terutama berusia di bawah 5 tahun belum memiliki kekebalan tubuh yang kuat seperti orang dewasa.
Dokter spesialis anak, Isabella Riandani menjelaskan asap rokok yang terhirup oleh anak dapat merusak sel-sel dan juga silia yang berfungsi untuk pertahanan saluran napas. Silia adalah rambut halus di dalam hidung yang berguna untuk menangkal masuknya benda asing.
"Asap rokok itu mengganggu daya tahan saluran napas. Harusnya dengan adanya silia bisa menolak penyakit, karena silia rusak atau enggak bisa berfungsi, jadi infeksinya gampang masuk," terang Isabella di Jakarta, Senin (19/12/2016).
Isabella mengungkapkan, sering kali didapati masalah pernapasan pada anak karena ternyata sang ayah sering merokok di rumah, bahkan di luar rumah sekalipun.
Bagi ayah yang merokok, Isabella menyarankan agar ayah lekas berganti pakaian, mandi dan keramas, sebelum menggendong anaknya. Sebab, zat-zat dalam asap rokok bisa menempel dipakaian, kulit, hingga rambut.
Masalah yang sering ditemui, yaitu rinitis atau radang mukosa hidung. Gejalanya berupa bersin-bersin, hidung meler dan gatal, hingga hidung tersumbat.
Rinitis bisa berkembang menjadi sinusitis atau radang pada rongga sinus. Selain itu, anak juga berisiko terkena pneumonia atau infeksi pada paru jika sering terpapar asap rokok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.