KOMPAS.com - Ingat ketika kecil dulu betapa takut kita saat tak sengaja menelan permen karet? Apa yang terjadi ketika permen karet masuk ke pencernaan?
"Permen karet yang tertelan tak akan membunuh kita. Permen itu akan berada di saluran pencernaan selama 12 sampai 72 jam, sama seperti benda yang tak bisa dicerna tubuh," kata Robynne Chutkan, MD, ahli gastroenterologi dan penulis The Bloat Cure.
Tentu saja karet itu bakal keluar bersama dengan feses. Tetapi di sinilah akhir dari kabar baiknya.
Mengunyah permen karet menyebabkan kita menelan banyak air sehingga menyebabkan kembung, perut menggelembung, ketidaknyamanan di perut dan bersendawa. "Anda mungkin akan merasa seperti besar sekali. Seolah ukuran baju naik dua kali dalam hitungan jam," katanya.
Itu baru dari udara, belum dari benda yang ada di dalam permen. Pernahkah Anda tertarik untuk tahu mengapa rasanya sweet mint, kayu manis, dan cukup manis tetapi hanya mengandung nol kalori? Manis itu berasal dari gula yang sulit dicerna. Lidah kita mungkin senang dengan rasa manis itu tetapi tidak dengan tubuh kita.
Gula di dalamnya (bahan dengan nama berakhiran "ol" seperti sorbitol atau gliserol) tidak dicerna di usus kecil dan berakhir di usus besar, dimana di situ difermentasi oleh bakteri dan memproduksi gas dan kembung.
Kandungan gula itu tak hanya di permen karet tetapi juga di makanan dan minuman rendah kalori. Itu sebabnya makanan "sehat" rendah kalori bisa terasa manis.
"Menurut saya, masalah besarnya adalah kita perlu berpikir apa yang kita masukkan ke dalam saluran cerna. Kita seharusnya memasukkan makanan dan permen karet bukanlah makanan," sebut Dr Chutkan.
Tak peduli apa jenis permen karet yang dikunyah, jika terus menerus mengunyahnya kita memberi dampak serius ke mulut. Pertama, kita memberi olahraga berat untuk rahang yang dapat menyebabkan ketegangan di rahang dan sakit kepala.
Kedua, kita akan membuat gigi jadi "menua" dan aus, menyebabkan gigi jadi lebih sensitif terhadap suhu panas, dingin dan tekanan. Ketiga, kita membuat kuman di gigi pesta pora jika mengonsumsi permen karet bukan bebas gula.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.