Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hipertensi Tak Terkontrol Berisiko Pikun di Usia Senja

Kompas.com - 24/02/2017, 07:25 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hipertensi atau tekanan darah tinggi selama ini lebih dikenal sebagai faktor risiko terjadinya stoke hingga penyakit jantung. Namun, hipertensi sebenarnya bisa merusak semua organ tubuh.

Ketua Perhimpunan Hipertensi Indonesia, Dr. dr. Yuda Turana, SpS mengungkapkan, hipertensi ternyata menjadi salah satu faktor risiko terjadinya demensia atau kepikunan pada usia lanjut.

"Hipertensi usia muda yang tidak terkontrol faktor risiko pikun di usia senja," ujarnya.

Yuda menuturkan, hipertensi turut memengaruhi kerusakan pembuluh darah di otak yang memicu terjadinya stroke apabila tidak terkontrol.

Selain itu, sejumlah penelitian menemukan bahwa hipertensi juga bisa merusak sel-sel di otak yang terkait dengan fungsi kognitif. Kerusakan tersebut bisa berlanjut menjadi demensia.

Yuda mengungkapkan, berdasarkan penelitian di Yogyakarta pada Desember 2015 hingga Januari 2016, wanita pun lebih berisiko demensia akibat hipertensi.

Penelitian menemukan, wanita yang terkena stoke berpotensi mengalami demensia 7 kali lipat dibanding pria yang hanya berisiko 4 kali lipat.

Hipertensi bisa menyerang di usia muda. Apalagi jika memiliki riwayat keluarga yang terkena hipertensi. Pemeriksaan tekanan darah secara rutin membantu menemukan penyakit hipertensi sejak dini. Dengan begitu, tekanan darah pun bisa dikontrol sejak dini.

Meski demikian, langkah terbaik adalah mencegah jangan sampai terkena hipertensi. Mulailah pola makan sehat dengan membatasi asupan garam, tidak merokok, hingga olahraga secara teratur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau