KOMPAS.com - Kehamilan adalah kondisi normal pada wanita dewasa. Namun, kehamilan dapat membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi tertentu.
Bahkan, infeksi ringan dapat menyebabkan penyakit serius pada wanita hamil yang bisa menimbulkan risiko bagi ibu dan bayi dalam kandungan.
Beberapa infeksi bisa menyebabkan keguguran, persalinan prematur, cacat lahir atau bahkan mungkin mengancam jiwa ibu. Masalah bertambah rumit, karena beberapa obat infeksi dapat menyebabkan efek samping yang serius, terutama bagi bayi.
Baca juga: Dewi Yull Ungkap Satu Pesan pada Anak-anaknya agar Tak Membenci Ray Sahetapy Usai Bercerai
Mengapa wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi ?
Kehamilan memengaruhi setiap sistem dalam tubuh Anda. Perubahan kadar hormon dan fungsi sistem kekebalan tubuh dapat membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi.
Perubahan kekebalan tubuh
Sistem kekebalan melindungi tubuh melawan kuman berbahaya yang masuk ke dalam tubuh.
Baca juga: Warganet Keluhkan Tagihan Listrik Melonjak Usai Program Diskon 50 Persen Berakhir, Ini Kata PLN
Selama kehamilan, sistem kekebalan tubuh berubah sehingga dapat melindungi Anda dan bayi Anda dari penyakit.
Berbagai bagian dari sistem kekebalan tubuh akan meningkat dan sebagian lagi akan ditekan menjadi lebih rendah.
Ini menciptakan keseimbangan yang dapat mencegah infeksi pada bayi tanpa mengorbankan kesehatan ibu.
Baca juga: Lulus Kuliah Jadi CPNS, Ini 10 Sekolah Kedinasan Sepi Peminat
Perubahan ini juga membantu melindungi bayi Anda dari pertahanan tubuh Anda sendiri. Secara teori, tubuh Anda harusnya menolak bayi karena itu adalah "benda asing" tapi ternyata tidak.
Karena perubahan mekanisme perlindungan ini, Anda jadi lebih rentan terhadap infeksi yang biasanya tidak menyebabkan penyakit.
Selama kehamilan, sistem kekebalan tubuh harus bekerja lebih keras karena mendukung dua makhluk hidup. Hal ini jugalah yang membuat Anda rentan terhadap infeksi tertentu.
Perubahan sistem tubuh
Baca juga: Dubes Indonesia di AS Kosong Hampir 2 Tahun Usai Rosan Jadi Wamen BUMN
Selain perubahan fungsi kekebalan tubuh, perubahan hormon juga dapat meningkatkan risiko infeksi. Fluktuasi kadar hormon sering memengaruhi saluran kemih, yang terdiri dari: