Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Asal Sikat Gigi Berisiko Kanker Mulut, Ini 6 Cara Tepat Bersihkan Gigi

KOMPAS.com - Kebiasaan menyikat gigi secara teratur dapat menyehatkan organ mulut.

Bukan hanya bisa mencegah penumpukan plak dan karang gigi, rutin menyikat gigi terbukti dapat juga mencegah gigi berlubang dan menurunkan risiko penyakit gusi.

Lebih jauh lagi, Anda bisa juga menurunkan risiko terkena kanker mulut dengan rajin menyikat gigi.

Penyakit kronis ini diketahui rentan datang apabila kita kurang menjaga kebersihan dan kesehatan mulut seperti membiarkan gigi berlubang.

Setelah tumbuh, kanker mulut bisa menjangkit banyak bagian mulut mulai dari jaringan dinding mulut, bibir, lidah, gusi, langit-langit, tenggorokan hingga kelenjar ludah.

Pada beberapa orang, perubahan pada jaringan mulut akibat kanker kerap tidak disadari.

Tanda-tanda perubahan yang perlu diwaspadai, antara lain:

  • Sariawan tak kunjung sembuh hingga beberapa pekan
  • Sariawan disertai dengan perdarahan
  • Bercak merah atau putih dalam mulut
  • Gigi yang goyang tanpa penyebab yang jelas

Setelah mengetahui dampak buruk kurangnya menjaga kesehatan mulut ini, kiranya penting bagi kita untuk mulai rajin menyikat gigi.

Intensitas menyikat gigi seseorang bisa berbeda dengan yang lainnya. Hal ini masih bisa dikoreksi.

Merangkum dari Healthline, para ahli merekomendasikan menyikat gigi sebaiknya dilakukan dua kali sehari.

Selain frekuensi, seseorang penting juga mengetahui cara menyikat gigi dengan benar.

Berikut ini ada 6 perkara yang mungkin Anda perlu ketahui terkait aktivitas menyikat gigi secara ideal:

1. Durasi 2 menit

American Dental Association (ADA) mendorong masyarakat menyikat gigi sebanyak dua kali sehari dengan durasi masing-masing dua menit.

Jika menyikat gigi kurang dari dua menit, Anda tak membersihkan cukup banyak plak pada gigi.

Jika dua menit terdengar lama, Anda tidak sendirian. Menurut penelitian pada tahun 2009, kebanyakan orang hanya menyikat gigi selama kurang lebih 45 detik.

Studi ini melihat bagaimana waktu menyikat ternyata mempengaruhi pengangkatan plak pada 47 orang.

Hasilnya menunjukkan peningkatan waktu menyikat dari 45 detik menjadi 2 menit dapat membantu seseorang menghilangkan plak hingga 26 persen lebih banyak.

2. Teknik yang benar

Selain durasi, Anda perlu juga memerhatikan teknik menyikat gigi yang baik.

ADA telah mengembangkan pedoman menyikat gigi dengan benar, yakni sebagai berikut:

  • Pegang sikat gigi Anda pada sudut 45 derajat ke gusi.
  • Sikat dengan sapuan pendek, melebar melewati satu demi satu gigi.
  • Gerakkan sikat gigi maju dan mundur di sepanjang permukaan luar gigi Anda. Saat Anda menyikat, berikan tekanan lembut.
  • Gunakan gerakan bolak-balik saat menyikat permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah.
  • Untuk menyikat permukaan gigi dengan benar, peganglah sikat gigi secara vertikal dan gosok ke atas dan ke bawah di sepanjang bagian dalam gigi.
  • Sikat lidah Anda menggunakan bagian belakang sikat gigi untuk menghilangkan bakteri penyebab bau mulut.
  • Bilas sikat gigi setelah Anda menggunakannya.
  • Simpan sikat gigi Anda dalam posisi tegak. Jika pasangan, anggota keluarga, atau teman menyimpan sikat gigi di tempat yang sama, pastikan sikat gigi kita tidak saling bersentuhan.
  • Biarkan sikat gigi mengering terbuka di udara daripada menyimpannya di tempat sikat gigi yang tertutup.

Sebelum menyikat gigi, Anda dianjurkan juga untuk melakukan flossing atau membersihkan sela-sela gigi dengan benang. Tak harus sesering menyikat gigi. Flossing bisa dilakukan sekali dalam sehari.

Flossing diketahui dapat membantu menghilangkan partikel makanan dan plak di antara gigi yang tidak dapat dijangkau hanya dengan sikat gigi.

3. Waktu yang tepat

Beberapa dokter gigi merekomendasikan menyikat gigi setiap kali habis makan.

Namun, secara umum, Anda bisa melakukannya pada pagi hari sebelum beraktivitas dan satu kali sebelum tidur.

Jika Anda terbiasa menyikat gigi setelah sarapan, cobalah untuk menunggu kurang lebih sejam.

Jeda menyikat gigi ini penting apalagi jika Anda sehabis makan atau minum sesuatu yang asam seperti jeruk.

Menyikat terlalu cepat setelah mengonsumsi makanan atau minuman asam diketahui bisa menghilangkan enamel (lapisan pelindung gigi) yang sudah dilemahkan oleh asam.

Jika tak punya waktu, Anda bisa meyikat gigi sebelum makan.

4. Sikat dengan lembut saja

Menyikat gigi tiga kali sehari atau setiap kali setelah makan sah-sah saja dan tidak akan merusak gigi.

Namun, apabila menyikat gigi terlalu keras atau terlalu cepat, Anda bisa mengancam kesehatan mulut.

Usahakan Anda selalu menggunakan sentuhan ringan saat menyikat gigi. Jika menyikat gigi secara paksa, Anda dapat merusak enamel gigi dan mengiritasi gusi.

5. Pilih sikat gigi berbulu halus

Sikat gigi yang baik untuk digunakan yakni yang berbulu halus.

Pasalnya, menggunakan sikat gigi berbulu keras berpotensi menyebabkan merusak enamel dan gusi, terlebih saat Anda menyikat dengan penuh tekanan.

Kemudian, Anda perlu mengganti sikat gigi Anda segera setelah bulu mulai menekuk, berjumbai, atau aus.

Jika tak ada tanda-tanda demikian, Anda tetap dianjurkan untuk mengganti sikat gigi setiap tiga hingga empat bulan sekali. Ini diperlukan agar bulu sikat gigi yang digunakan dalam kondisi baik dan tidak melukai bagian mulut.

6. Sikat gigi listrik

Melansir dari Mayo Clinic, Apabila Anda menderita artritis atau kesulitan memegang sikat gigi pada umumnya, Anda bisa membeli sikat gigi elektrik.

Sikat gigi tenaga baterai ini terbukti bisa menghilangkan plak lebih baik daripada penggunaan sikat gigi manual.

Hal penting lainnya

Selain menyikat gigi, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut ini untuk menjaga kesehatan mulut:

  1. Flossing setiap hari.
  2. Pakai obat kumur setelah menyikat dan flossing.
  3. Minum banyak air.
  4. Makan makanan yang sehat dan batasi makanan dan minuman manis.
  5. Hindari kebiasaan ngemil.
  6. Ganti sikat gigi Anda setiap tiga hingga empat bulan atau lebih cepat jika bulunya sudah tidak teratur atau terentang.
  7. Jadwalkan pemeriksaan gigi rutin ke deokter setiap enam bulan sekali.

https://health.kompas.com/read/2019/12/18/130000668/asal-sikat-gigi-berisiko-kanker-mulut-ini-6-cara-tepat-bersihkan-gigi

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke