Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali Sindrom Post Holiday Blues, Merasa Depresi Setelah Liburan

KOMPAS.com - Banyak orang pasti suka dengan momen liburan panjang seperti libur natal dan akhir tahun ini.

Kesempatan libur bisa dimanfaatkan untuk melepas lelah atau berkumpul dengan kerabat dan sahabat.

Namun terkadang, ada orang yang menganggap momen liburan hanya sebuah kebahagiaan sesaat. Di mana, orang-orang merasa kaget, murung, bahkan depresi setelah liburan.

Pikiran itu bisa jadi muncul karena dua hal, yakni merasa liburan sangat menyenangkan namun harus diakhiri atau Anda hanya ingin ada di masa liburan daripada kembali ke rutinitas kerja.

Belum lagi, kemungkinan terlintas dalam pikiran bahwa Anda setelah liburan harus membereskan barang-barang sisa liburan hingga menanggung rasa lelah. 

Gejala yang mungkin timbul

Jika perasaan itu menghampiri, bisa jadi Anda sedang menderita sindrom post holiday blues.

Sindrom ini biasanya terjadi beberapa hari setelah liburan. Namun bagi sebagian orang, kondisi tersebut bisa berlangsung lama hingga membutuhkan bantuan ahli.

Sindrom post holiday blues terjadi karena otak mengalami syok dan kembali menyesuaikan dengan perubahan keadaan.

Pasalnya, otak dirancang untuk merekam berbagai kegiatan yang dilakukan secara konsisten, seperti kebiasaan bekerja.

Nah, maka dari itu, saat terbiasa dengan situasi libur panjang, kondisi emosional kita akan terbiasa untuk menikmati momen liburan tersebut.

Melansir dari Hello Sehat, gejala sindrom post holiday blues punya banyak rupa. Beberapa di antaranya yakni:

  • Alami sakit kepala
  • Insomnia
  • Gelisah
  • Penambahan atau penurunan berat badan
  • Agitasi atau aktivitas motorik yang berlebih akibat ketegangan

Cara mengatasi sindrom post holiday blues

Untuk mengatasi sindrom post holiday blues, kita bisa melakukan langkah-langkah berikut ini:

1. Buat rencana liburan berikutnya

Bagian paling bahagia dari liburan mungkin bukan inti liburan itu sendiri, tetapi saat-saat menjelang momen itu.

Menurut sebuah studi pada tahun 2010 yang diterbitkan dalam jurnal Applied Research in Quality Of Life, hanya merencanakan perjalanan ternyata dapat meningkatan perasaan bahagia.

Jadi, saat kita merasakan sedih atau tak bersemangat bekerja usai liburan, cobalah untuk merencakanan tujuan liburan berikutnya.

2. Buat kembali makanan favorit saat liburan

Penelitian menunjukkan makanan dan ingatan sangat berkaitan erat. Maka dari itu, makanan tertentu bisa membawa kita kembali ke ingatan masa kanak-kanak.

Hal yang sama juga terjadi saat kita melakukan perjalanan liburan.

Malam hari sebelum kembali bekerja, cobalah untuk menyiapkan makanan favorit yang kita cicipi saat liburan.

Kita juga bisa mengikuti kelas memasak agar ahli meracik makanan yang kita cicipi saat berlibur.

Misalnya, jika kita menyukai ramen di Jepang atau pasta asli Italia. Kita bisa ikuti kelas memasak lokal untuk menyempurnakan keterampilan membuat makanan itu sendiri di rumah.

Cara ini juga bisa menjadi media kita belajar keterampilan baru yang membuat otak tetap tajam.

3. Abadikan momen favorit

Setelah pulang dari liburan panjang dan kembali ke rutinitas, sisihkan waktu untuk melihat foto atau video yang kita ambil saat berlibur.

Pilihlah momen paling berarti dari perjalanan untuk kemudian dibingkai foto-foto. Setelah itu, pasang foto-foto tersebut di salah satu sudut rumah atau bagikan di media sosial.

Memadang kembali foto dan video yang kita ambil saat liburan bisa membangkitkan perasaan nostalgia.

Menurut penelitian, cara ini ternyata ampuh untuk meningkatkan suasana hati kita.

4. Latihan pernapasan

Masih melansir dari Hallo Sehat, psikolog Anna Hamer, menjelaskan bahwa tekanan dalam pikiran yang bisa menghambat kita memulai kebiasaan baru dapat diminimalisir dengan olah pernapasan.

Untuk mendapatkan manfaat tersebut, cobalah untuk menarik napas dalam-dalam dengan pernapasan perut, kemudian lepaskan napas dengan panjang sambil mengucapkan kata-kata positif.

Kita juga bisa melakukannya sembari membayangkan tempat liburan favorit.

Cara ini akan membantu kita kembali ke keadaan yang tenang dan penuh energi untuk memulai aktivitas.

5. Konsumsi makanan yang bisa buat rileks

Saat momen liburan kebanyakan dari kita memanfaatkan waktu dengan melahap makanan apapun yang diinginkan.

Dr. Eric Hollander, Direktur Program Compulsive, Impulsive, and Anxiety Disorder dari Mount Sinai School of Medicine di New York, menyarankan kita kembali menjaga pola hidup sehat usai berlibur.

Kita disarankan untuk mengonsumsi makanan yang dapat memicu kenyamanan, ketenangan, dan rileks.

Berikut adalah beberapa nutrisi yang baik untuk kita konsumsi setelah liburan:

  • Asam amino. Nutrisi ini bisa memicu produksi serotonin yang memberikan sensasi nyaman, tenang, dan rileks pada otak.
  • Karbohidrat. Konsumsi karbohidrat dapat membuat pikiran menjadi lebih tenang karena adanya kandungan gula yang mendorong asam amino tryptophan ke dalam otak secara cepat.
  • Vitamin dan mineral. Nutrisi penting lainnya seperti kalsium, magnesium, zinc, dan asam lemak omega bermanfaat untuk membangun protein, vitamin C, E, dan B kompleks, serta zat besi. Berbagai macam vitamin dan mineral ini yang mampu membuat kita lebih rileks dan stabil.

https://health.kompas.com/read/2019/12/25/203000568/kenali-sindrom-post-holiday-blues-merasa-depresi-setelah-liburan

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke