Metode memasak ini diklaim bisa menghemat gas elpiji dan hasilnya memuaskan.
Dalam pesan berantai dijelaskan, metode 5 30 7 merupakan teknik memasak dengan tiga langkah.
Tujuan menggunakan metode merebus masakan ini untuk menghemat gas elpiji. Terutama untuk memasak daging yang membutuhkan waktu lama.
Pesan berantai juga menjelaskan beberapa bahan masakan yang bisa matang dengan metode 5 30 7 antara lain: daging, kikil, dan babat.
Selain itu, ceker ayam, daging ayam, kacang hijau, beras untuk lontong atau ketupat, sagu mutiara, ubi, singkong, sampai jengkol.
Melansir Grid.id (10/3/2019), konon penggagas motede masak ini bernama Fah Umi Yasmin, seorang ibu rumah tangga yang kerap membagikan tips memasak via media sosial.
Ia merupakan salah seorang anggota komunitas memasak Natural Cooking Club (NCC) yang tergolong rajin membagikan berbagai tips memasak via akun media sosialnya.
Dari wawancara dengan pegiat Komunitas NCC, beberapa orang mengaku telah mempraktikkan teknik 5 30 7 dan berhasil.
Mereka pernah mencoba membuat bubur kacang hijau, bubur ayam, bubur merah delima dengan metode 5 30 7 dan berhasil. Memasak dengan cara reguler butuh waktu lebih lama.
Namun, tidak semua bahan masakan efektif dimasak dengan teknik 5 30 7. Beberapa anggota NCC mencoba memasak daging, tapi hasilnya tidak memuaskan.
Ada juga yang mencoba mempraktikkannya untuk menumis daging ayam, ceker, dan tempe bacem dan berhasil.
Lantas adakah pengaruhnya teknik memasak viral metode 5 30 7 ini dari sisi keamanan pangan?
Kontaminasi
Ahli gizi DR. dr. Tan Shot Yen menyampaikan, memasak beberapa jenis makanan tidak bisa sembarangan.
"Enggak cuma asal empuk dan enak. Tapi juga harus aman," katanya saat dihubungi Minggu (22/12/2019).
Tan menjelaskan, beberapa jenis bahan makanan tidak bisa dilihat secara kasat mata.
Dunia kuliner profesional bahkan menggunakan termometer untuk memastikan keamanannya.
Para ahli kemanan pangan menetapkan, daging merah membutuhkan suhu konstan 63 derajat Celcius dan 73 derajat Celcius untuk unggas agar matang sempurna.
Setelah matang, istirahatkan daging di atas oven atau kompor selama tiga menit sebelum diiris atau dimakan.
Tiram, remis, atau makanan laut bercangkang lain juga perlu dimasak dengan seksama untuk meminimalkan kontaminasi parasit yang tersapu ke laut.
"Risikonya kontaminasi parasit, cacing, kuman, dan bakteri jika memasak tanpa memperhatikan suhu konstan dan durasi," jelas Tan.
Menurut Tan, kontaminasi dalam bahan makanan yang tidak dimasak sempurna bisa terjadi di daging, makanan laut, jamur, sampai kacang-kacangan.
"Lamanya merebus tergantung ukuran, berat, serta bagian. Untuk daging, makin tinggi temperatur, bobot daging hilang tapi lemak jenuh meningkat," jelas dia.
Tan mengatakan, memasak daging dengan suhu air mendidih memang membuat daging alot dan kehilangan "jus"nya.
"Dengan mematikan kompor dan menutup panci, suhu jadi tidak terkontrol. Sebab suhu akan semakin turun, membahayakan proses pematangan," katanya.
Empuk
Tan memberikan gambaran, merebus daging 2,5 kilogram dengan suhu konstan 63-64 derajat Celcius butuh waktu empat jam sampai dagingnya empuk.
Untuk membuat empuknya meresap, begitu air mendidih sebelum memasukkan daging, bisa ditambahkan cuka atau air jeruk nipis. Secara berkala juga perlu ditambah air agar rebusan tidak hangus.
"Sambil dibubuhi tomat, rempah, dll. Itu cara ahli masak bikin daging panggang atau roast beef juicy, sebelum nanti masuk oven untuk karamelisasi setelah direbus," beber dia.
Menurut Tan, cuka dan air jeruk nipis merupakan bahan alami untuk membuat daging empuk.
Serat dan kolagen di otot daging dihancurkan dengan asam. Dengan demikian, kelembapan air yang bikin daging empuk tetap terjaga.
Tan mewanti-wanti agar teknik memasak apa pun, termasuk metode 5 30 7, memperhatikan keamanan pangan agar tetap sehat saat dikonsumsi.
https://health.kompas.com/read/2019/12/26/123300168/viral-teknik-masak-5-30-7-ini-kata-ahli-gizi