KOMPAS.com - Dalam satu dekade terakhir telah terjadi pergeseran pola penyakit penyebab infeksi menular seksual (IMS).
Kalau tadinya lebih banyak disebabkan oleh kuman bakteri seperti Neissheria gonorrhea dan Chlamydia trachomatis, IMS sekarang makin banyak disebabkan oleh virus.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, Sp.KK (K), FINSDV, FAADV, menyebut rerdapat dua golongan virus yang kini jamak menyebabkan IMS.
Dua golongan virus itu, yakni Human Papilloma Virus (HPV) dan Human Herpes Viruses (HHV).
Di antara keduanya, virus HPV cenderung lebih dominan sebagai penyebab utama infeksi menular seksual.
Dokter yang akrab disapa Pras itu mengungkapkan virus HPV merupakan penyebab timbulnya kutil kelamin atau dalam istilah medisnya disebut Kondiloma akuminata.
Beberapa orang lebih akrab menyebut kutil kelamin sebagai penyakit jengger ayam karena bentuknya.
Kutil kelamin secara klinik merupakan benjolan atau tumor jinak yang menyerang epitel kulit pada lapisan stratum basale dan menyebabkan pertumbuhan atau vegetasi pada organ kelamin, dubur, dan sekitarnya.
Gejalanya tak disadari
Pras mengungkapkan kutil kelamin berbeda dengan kutil pada bagian tubuh lain.
Kutil kelamin ditularkan secara langsung melalui hubungan seksual atau kontak seksual sedangkan kutil pada bagian tubuh lain tidak demikian.
Ketua Kelompok Studi Herpes Indonesia itu menyebut kutil kelamin bisa tubuh di lokasi tergantung dengan kebiasaan seksual si penderita.
Berikut ilustrasinya:
Staf Pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo tersebut menerangkan masa inkubasi penyakit ini tergolong agak lambat.
"Paling cepat 3 minggu dan bahkan bisa 8 bulan," kata Pras saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (5/1/2020).
Artinya, setelah kontak seksual dengan pasangan seksual yang mengidap kutil kelamin, gejala kemungkinan baru akan ditemukan 3 minggu atau bahkan 8 bulan kemudian.
Beberapa gejala kutil kelamin yang patut diwaspadai, antara lain:
"Dalam sejumlah kasus, pertumbuhan kutil kelamin bahkan tidak menunjukkan gejala apapun sehingga sering diabaikan atau tidak disadari," jelas Pras.
3 besar penyakit IMS
Pras mengungkapkan data epidemiologik IMS pada 12 rumah sakit di Indonesia menunjukkan temuan kejadian kutil kelamin menduduki peringkat 3 terbesar.
Berdasarkan informasi yang dia kumpulkan, prevalensi kutil kelamin di Indonesia bahkan sampai berkisar 20 persen.
Kota-kota besar dengan prevalensi kutil kelamin terbanyak adalah Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Denpasar.
Sementara di RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Pras mengatakan, kutil kelamin telah menduduki peringkat pertama temuan kasus IMS.
Lebih dari 50 persen pasien di poliklinik infeksi menular seksual di RSUD Dr. Moewardi Surakarta menderita kutil kelamin.
Pras pernah melakukan penelitian pada 2016-2018. Dia dan tim menemukan lima besar temuan kasus IMS di RSUD Dr. Moewardi Surakarta, yakni:
Sedangkan di RSCM Jakarta, kata Pras, kutil kelamin sudah menduduki peringkat pertama sejak 2008 dalam hal jumlah temuan kasus baru pada poliklinik IMS
Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan sejak 2012 menyatakan bahwa setiap detik ditemukan 1 kasus baru kutil kelamin dari seluruh belahan dunia.
https://health.kompas.com/read/2020/01/06/203000568/waspada-kutil-kelamin-1---gejalanya-kerap-tak-disadari