Tapi, ada kalanya keringat yang dikeluarkan tubuh cukup banyak dan mengusik kenyamanan.
Keringat berlebih atau hiperhidrosis biasanya mampir di badan, ketiak, atau telapak tangan.
Kondisi tersebut membuat sebagian orang menjadi tidak percaya diri atau minder. Pasalnya, kerap mengganggu penampilan. Terkadang juga disertai bau tak sedap.
Kendati membuat orang merasa tidak nyaman, hiperhidrosis umumnya normal dan tidak berbahaya.
Namun, ada juga beberapa kondisi keringat berlebih yang perlu diwaspadai karena terkait beberapa penyakit.
Penyebab keringat berlebih
Melansir Medical News Today, keringat berlebih secara umum dibagi menjadi dua, yakni:
1. Keringat berlebih primer (focal hyperhidrosis)
Kondisi ini membuat orang merasakan keringat berlebih di tangan, ketiak, wajah, dan telapak kaki.
Penyebabnya bisa karena stres, cemas, gugup, atau saat tubuh beraktivitas ekstra.
Studi lain menyebut, hiperhidorsis juga dipengaruhi faktor genetis atau keturunan.
2. Keringat berlebih sekunder (generalized hyperhidrosis)
Keringat berlebih di sebagian besar atau seluruh tubuh saat gerah bisa jadi indikasi kondisi kesehatan tertentu.
Beberapa penyakit yang terkait dengan keringat berlebih antara lain:
Selain itu, keringat berlebih juga bisa menjadi indikasi penyakit:
Diagnosis
Untuk memastikan keringat berlebih dalam kondisi normal atau tidak, dokter akan merekomedasikan tes darah dan urin.
Selain itu, ada juga tes keringat termoregulasi untuk menakar tingkat keparahan hiperhidrosis.
Tes ini dilakukan dengan membubuhkan bubuk yang sensitif pada kelembaban suhu kamar di kulit pasien.
Ketika ada keringat berlebih pada suhu kamar, bedak tersebut berubah warna.
Cara mengatasi
Keringat berlebih bisa diatasi lewat berbagai cara, baik medis maupun nonmedis.
Melansir berbagai sumber, berikut cara mengatasi keringat berlebih:
1. Gunakan Antiperspiran
Sebagian besar antiperspiran mengandung garap aluminium. Zat aktifnya bekerja mencegah keringat berlebih dengan menghalangi keringat keluar.
Beberapa deodoran antiperspiran gampang ditemui di pasaran. Namun, jika kurang manjur, Anda bisa minta resep antiperspiran dari dokter.
Jangan hanya mengoles atau menyemprotkan antiperspiran pada pagi hari saja. Bila perlu, aplikasikan antiperspiran sebelum tidur. Agar bagian tubuh yang berkeringat tetap kering.
2. Pilih pakaian yang nyaman
Buat kita yang tinggal di negara tropis, jangan gunakan bahan pakaian yang tidak bisa menyerap keringat.
Pilih pakaian yang materialnya bisa membuat kulit bebas bernapas, seperti kain katun.
Jangan lupa bawa kaus atau pakaian ekstra, untuk berjaga saat tubuh tiba-tiba kegerahan.
3. Jaga telapak kaki tetap kering
Gunakan kaus kaki dengan bahan menyerap keringat saat bersepatu. Tujuannya, agar telapak kaki bebas lembab.
Saat memilih bantalan kaki, gunakan juga material yang bebas lembab agar telapak kaki tidak terasa gerah.
4. Mandi tiap hari
Bangun kebiasaan mandi setiap hari menggunakan sabun antibakteri.
Tujuannya, untuk mengontrol keringat berlebih dan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau badan tak sedap.
Setelah mandi, keringkan tubuh sampai benar-benar tuntas. Baru gunakan antiperspiran agar efektif mencegah keringat berlebih.
5. Hindari makanan pedas
Makanan pedas seperti cabai, lada, jahe, sampai minuman panas dapat menyebabkan tubuh berkeringat.
Saat mengonsumsi makanan pedas, tubuh kita merespons seperti tengah mengalami trauma saat stres. Tubuh pun berkeringat.
6. Kurangi asupan kafein
Kafein dalam makanan atau minuman yang kita konsumsi memengaruhi sistem saraf pusat.
Dampaknya, kelenjar keringat jadi aktif selepas minum kopi, teh, cokelat, dan asupan berkafein lainnya.
6. Tindakan medis
Ketika beberapa cara sederhana di atas tidak mempan, dokter akan merekomendasikan terapi atau pengobatan untuk mengatasi keringat berlebih.
Beberapa alternatifnya lewat suntik botox, pemberian obat antikolinergik, sampai operasi kelenjar keringat.
https://health.kompas.com/read/2020/01/09/160000968/tak-perlu-minder-begini-6-cara-mengatasi-keringat-berlebih