Terlebih saat kondisi para pejuang ASI dilanda stres tenggat atau target pekerjaan dari kantor.
Hasil memerah dari pompa ASI di sela-sela waktu istirahat bekerja pun jadi tidak optimal.
Akibatnya, ibu menyusui jadi merasakan stres dobel. Stres memikirkan asupan bayi plus pekerjaan.
Jangan buru-buru khawatir, ibu menyusui. Proses memerah dengan pompa ASI memang tidak selamanya lancar.
Namun, lewat beberapa cara melancarkan ASI sederhana, produksinya bisa dimaksimalkan di sela-sela waktu memerah yang minim.
Melansir Healthline, berikut tips melancarkan produksi ASI perah:
1. Memompa ASI lebih sering
Lebih sering dipompa, produksi ASI makin banyak. Ibu menyusui bisa menerapkan teknik cluster pumping.
Caranya dengan memompa setiap lima menit untuk memberikan stimulasi pada payudara.
Saat payudara terasa penuh, tubuh ibu menyusui mendapat sinyal untuk berhenti membuat susu.
Sebaliknya, payudara kosong memicu produksi ASI, sehingga semakin banyak susu yang bisa dihasilkan.
Teknik cluster pumping boleh jadi tidak praktis diterapkan di tempat kerja atau saat beraktivitas di luar rumah.
Namun, ibu menyusui bisa melakukannya pada malam hari di rumah atau saat akhir pekan.
Coba selama beberapa sesi sampai produksi meningkat. Ingat, jangan lupa tetap menjaga pasokan cairan agar tidak dehidrasi saat menyusui atau memerah ASI.
Cara lainnya, bisa menambahkan sesi memompa ekstra di siang hari, terutama buat ibu menyusui yang bekerja.
Misalkan, biasanya ibu menyusui memompa dua kali sehari, tambah jadi tiga kali sehari.
Pasokan susu diatur hormon dan ritme sirkadian atau siklus untuk memberitahu kapan waktu tidur, makan, dan sebagainya.
Sehingga, banyak ibu menyusui cenderung menghasilkan lebih banyak ASI di pagi hari.
Untuk hasil terbaik, jadwalkan memompa ASI di waktu yang sama setiap hari.
2. Cukupi makanan dan minuman
Jangan lupa mengonsumsi kalori yang cukup dan minum cukup banyak cairan untuk menjaga pasokan ASI.
Ibu menyusui membutuhkan setidaknya 13 gelas air sehari. Upayakan untuk minum segelas air setiap menyusui atau memompa ASI.
Selain minum, tambahkan 450 sampai 500 kalori setiap hari untuk memenuhi asupan agar produksi ASI tetap terjaga.
Sama seperti saat hamil, memilih bahan makanan dan minuman tinggi vitamin dan nutrisi juga penting untuk ibu menyusui.
3. Setop membandingkan
Saat menyusui, kepercayaan diri menjadi kunci. Tak perlu minder melihat produksi ASI orang lain lebih banyak.
Dua perempuan yang ukuran payudaranya sama persis, produksi ASI-nya bisa berlainan, karena kelenjar susunya juga berbeda-beda.
Selain itu, produksi ASI juga dipengaruhi banyak faktor mulai asupan, stres, dan sebagainya.
Jadi, ibu menyusui tak perlu khawatir. Fokus menyusui dan tetap upayakan memerah ASI demi buah hati.
4. Hindari stres
Coba atur posisi memerah ASI dalam keadaan yang santai dan tenang.
Jika ibu menyusui berniat memompa di tempat kerja, abaikan sejenak urusan pekerjaan.
Gunakan waktu memerah ASI sekaligus sebagai momentum rehat.
Coba jangan fokus pada jumlah produksi ASI yang terkadang justru bikin stres.
5. Pandangi foto anak
Tubuh ibu menyusui sangat tergantung pada kondisi sekitar dan stimulan.
Bagi sebagian perempuan, menyusui atau memerah ASI jadi lebih lancar saat bersama si kecil.
Karena bisa sambil memeluk bayi dan merespons keinginan menyusu anak.
Memerah ASI saat jauh dari anak memang jadi persoalan tersendiri.
Solusinya, simpan foto anak atau buat panggilan video bersama si kecil saat memompa ASI.
Segala hal yang mengingatkan ibu menyusui pada bayinya, dapat memicu hormon yang membantu produksi ASI.
https://health.kompas.com/read/2020/01/13/080000768/ibu-menyusui-jangan-cemas-hasil-asi-perah-sedikit-coba-tips-berikut