Namun, kondisinya kini semakin membaik sejak dirinya terjun ke dunia akting selama beberapa tahun terakhir.
“Jujur enggak (merasakan sakit). Karena ini yang aku mau dan aku enjoy ngejalani-nya (akting). Walaupun di samping ya bisa dibilang stres, jadwal syuting, capek, jamnya tidur istirahatnya kurang,” kata Clairine Clay, melansir dari Kompas.com, Selasa (14/1/2020).
Seperti apakah penyakit kelainan otak itu?
Penyakit kelainan otak bisa datang dalam berbagai bentuk, seperti infeksi, trauma, stroke, kejang, hingga tumor.
Merangkum laman WebMD dan Healthline, berikut macam-macam kelainan yang terjadi pada otak:
1. Cedera otak
Cedera otak sering disebabkan oleh trauma tumpul atau trauma fisik pada anggota tubuh, yang disebabkan oleh tabrakan, luka atau serangan fisik.
Trauma ini dapat merusak jaringan otak, neuron, dan saraf yang memengaruhi kemampuan otak untuk berkomunikasi dengan seluruh tubuh.
Perawatan cedera otak bisa dilakukan lewat pemebrian obat, rehabilitasi atau operasi, tergantung pada jenis cedera yang dialami.
Di sisi lain, banyak penderita cedera otak membutuhkan terapi seperti terapi fisik, terapi wicara dan bahasa serta perawatan psikiatri.
2. Tumor otak
Kelainan otak ini terjadi ketika terdapat pertumbuhan jaringan abnormal di dalam otak yang menyebabkan bagian otak tertentu mengalami tekanan.
Perawatan pasien tumor otak juga tergantung pada berbagai faktor seperti ukuran tumor, usia, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Jenis perawatan pasien tumor yang paling umum adalah operasi, kemoterapi dan terapi radiasi.
3. Penyakit neurodegeneratif
Penyakit neurodegeneratif menyebabkan otak dan saraf memburuk seiring waktu.
Hal tersebut dapat mengubah kepribadian, menyebabkan kebingungan serta menghancurkan jaringan dan saraf otak.
Penyakit neurodegeneratif juga dapat menyebabkan kerusakan permanen, sehingga gejalanya cenderung memburuk saat penyakit berlanjut.
Gejala baru juga cenderung berkembang dari waktu ke waktu.
Tidak ada obat untuk penyakit neurodegeneratif, tetapi pengobatan dapat membantu mengurangi gejala dan menjaga kualitas hidup.
4. Gangguan mental
Gangguan mental adalah kondisi yang mempengaruhi pola perilaku manusia. Gejala gangguan mental bervariasi berdasarkan kondisi.
Dua jenis perawatan utama untuk gangguan mental adalah pengobatan dan psikoterapi. Gangguan mental yang umum terjadi, misalnya:
Faktor risiko
Penyakit kelainan otak bisa menyerang siapa saja. Faktor risiko berbeda untuk berbagai jenis gangguan otak.
Pada penderita cedera otak, misalnya, hal ini umum terjadi pada anak di bawah 4 tahun, dewasa muda antara 15 hingga 25 tahun, dan orang tua berusia 65 tahun ke atas.
Sementara itu, tumor otak dapat menyerang orang-orang di segala usia.
Faktor genetika dan paparan terhadap faktor risiko lingkungan seperti radiasi juga dapat meningkatkan peluang kita mengalami tumor otak.
Untuk penyakit neurodegeneratif, faktor usia dan riwayat keluarga adalah faktor risiko yang paling signifikan.
Pada penderita gangguan mental, faktor genetik, trauma dalam hidup, penyalahgunaan alkohol dan narkoba juga bisa meningkatkan risiko penyakit ini.
Beberapa kondisi penyakit kelainan otak bisa dengan mudah diobati menggunakan obat-obatan tertentu dan terapi.
Namun, kelainan otak seperti neurodegeneratif dan beberapa jenis cedera otak traumatis belum memiliki obat.
Orang dengan kondisi ini sering menghadapi perubahan permanen dalam perilaku, kemampuan mental, atau koordinasi tubuh.
Dalam kasus ini, pasien memerlukan perawatan khusus untuk mengelola penyakit dan mempertahankan kemandirian.
https://health.kompas.com/read/2020/01/17/100700068/clairine-clay-mengaku-idap-penyakit-kelainan-otak-apa-itu-