Tanaman ini jamak dijumpai di Indonesia, beberapa negara di Asia Tenggara, India, Afrika, sampai Amerika Latin.
Kepopuleran tanaman bernama latin Moringa oleifera ini menanjak beberapa tahun terakhir.
Organisasi Pangan Dunia Food and Agriculture Organization (FAO) sempat memasukkan kelor sebagai Crop of the Month, pada 2018 .
Pangan super
Melansir buku Tanaman Kelor: Nilai Gizi, Manfaat, dan Potensi Usaha (2018) oleh F.G. Winarno, kelor termasuk satu di antara delapan mega superfood (pangan super).
Superfood merupakan pangan fungsional yang bergizi tinggi dan kaya fitokimia yang bermanfaat bagi tubuh dan kesehatan.
Selain tanaman kelor, terdapat tujug mega superfood lainnya. Di antaranya ganggang chlorella, goji berry, spirulina, cokelat, wheat grass, camu camu, dan acai.
Dengan reputasinya yang sudah dipercaya sejak bertahun-tahun silam, daun kelor juga dipercaya punya segudang manfaat.
Berikut enam manfaat daun kelor untuk kesehatan yang sudah terbukti secara ilmiah. Antara lain:
Memiliki kandungan gizi yang tinggi
Menurut F.G. Winarno, daun kelor kering sebanyak 100 gram mengandung senyawa:
Tak hanya senyawa di atas, melansir Healthline, daun kelor juga mengandung vitamin B6, zat besi, magnesium, serta riboflavin B2.
Dalam 100 gram daun kelor segar, kandungan vitamin C-nya mencukupi 157 persen kebutuhan gizi dalam sehari.
Namun, daun kelor kering atau suplemen Moringa oleifera nutrisinya tidak sebesar daun kelor segar.
Selain itu, daun kelor juga memiliki sisi negatif yakni memiliki kadar antinutrien yang tinggi.
Konsumsi yang berlebihan dapat mengurangi penyerapan mineral dan protein.
Anda disarankan mengonsumsi daun kelor bersama sumber asupan lain agar kebutuhan gizi seimbang tetap terjaga.
Tinggi kandungan antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat melawan radikal bebas di dalam tubuh.
Penumpukan radikal bebas di dalam tubuh dapat meningkatkan tekanan oksidatif, yang menjadi biang penyakit berbahaya seperti jantung dan diabetes tipe 2.
Para ahli menemukan beberapa jenis antioksidan dalam daun kelor, antara lain quercetin dan asam klorogenat.
Quercetin merupakan antioksidan yang dapat bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah.
Sedangkan, asam klorogenat dapat menjaga kadar gula darah setelah makan.
Dalam sebuah studi, perempuan yang mengonsumsi 1,5 sendok teh bubuk daun kelor setiap hari selama tiga bulan, kandungan antioksidan dalam darahnya meningkat signifikan.
Menurunkan kadar gula darah
Sejumlah penelitian memang menunjukkan daun kelor efektif menurunkan kadar gula darah.
Para ilmuwan meyakini hal itu berasal dari senyawa isothiocyanate.
Namun, sebagian penelitian baru diujikan pada hewan. Studi berbasis manusia yang ada masih dalam skala kecil.
Salah satu studi melibatkan 30 wanita yang mengonsumsi 1,5 sendok teh bubuk daun kelor per hari selama tiga bulan.
Hasilnya, kadar gula darah puasa mereka turun rata-rata 13,5 persen.
Studi kecil lainnya melibatkan enam penderita diabetes yang diberi 50 gram daun kelor dalam menu makanannya.
Hasilnya, kadar gula darah mereka dapat berkurang 21 persen.
Dapat mengurangi peradangan
Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi atau cedera.
Pengidap penyakit kronis seperti jantung dan kanker juga mengalami masalah peradangan.
Sebagian besar buah-buahan, sayuran, dan rempah-rempah memiliki sifat antiperadangan.
Sejumlah ahli meyakini senyawa isothiocyanate pada daun juga dapat membantu mengurangi peradangan.
Namun sejauh ini, penelitian baru terbatas pada uji laboratorium dan penelitian pada hewan.
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia terkait efek antiperadangan dengan mengonsumsi daun kelor.
Bisa mengurangi kolesterol jahat
Berbagai penelitian dengan melibatkan hewan dan manusia menunjukkan, mengonsumsi daun kelor dapat menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh.
Kandungan kolesterol tinggi dalam darah terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Selain mengonsumsi daun kelor, Anda yang ingin menurunkan kolesterol juga disarankan makan makanan yang mengandung gandum utuh dan kacang almond.
Melindungi tubuh dari racun arsenik
Paparan arsenik jangka panjang, baik dari pestisida sampai pencemaran air, dapat memengaruhi kesehatan.
Studi menunjukkan dampaknya bisa meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung.
Kabar baiknya, beberapa penelitian pada tikus menunjukkan, mengonsumsi daun dan biji tanaman kelor dapat melindungi tubuh dari efek buruk arsenik.
Riset tersebut cukup menjanjikan. Namun, agar lebih meyakinkan diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia.
https://health.kompas.com/read/2020/01/17/160000368/superfood-daun-kelor-terbukti-punya-segudang-khasiat-untuk-kesehatan