Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berapa Tinggi Demam yang Jadi Gejala Virus Corona? Ini Kata Dokter

KOMPAS.com – Wabah virus corona baru atau 2019-nCoV tengah menyita perhatian dunia.

Serangan virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut bahkan terkonfirmasi telah menyebar di setidaknya 13 negara lain.

Pemerintah Indonesia sendiri diketahui terus melakukan upaya pencegahan penyebaran virus tersebut.

Ada beberapa gejala virus corona baru yang perlu diketahui masyarakat sebagai langkah antisipasi.

Dokter Spesialis Paru RSUD Dr. Moewardi Surakarta, dr. Jatu Aphridasari, Sp.P (K), menyebut gejala Wuhan corona virus seperti penyakit saluran atas ringan hingga sedang atau mirip flu biasa.

Gejalanya, yakni:

  • Demam
  • Batuk
  • Pilek
  • Sakit tenggorokan

“Gejalanya yang pasti suhu tubuh akan meningkat karena terkena virus,” jelas Jatu saat menjadi narasumber dalam Talk Show "Kesiapan RSUD Dr. Moewardi Menghadapi Corona Virus Jenis Baru" yang ditayangkan secara live streaming, Selasa (28/1/2020).

Suhu tubuh 38 derajat

Jatu menerangkan suhu tubuh 38 derajat atau lebih sudah bisa mengindikasikan seseorang terkena Wuhan corona virus.

Namun, demam saja tak cukup membuktikan seseorang telah terjangkit corona virus jenis baru.

Menurut dia, pada beberapa orang dengan kekebelan tubuh rendah, virus ini bahkan dapat juga menyebabkan pneumonia atau bronkitis.

Orang dengan kekebalan tubuh lemah yang dimaksud, di antaranya termasuk warga lanjut usia (lansia), anak-anak, dan wanita hamil.

Faktor risiko virus corona

Selain gejala, Jatu juga membeberkan informasi mengenai faktor risiko seseorang rentan terkena Wuhan corona virus.

Beberapa faktor risiko itu, di antaranya:

  1. Punya riwayat ke China atau wilayah yang terjangkit (sesuai dengan perkembangan penyakit) dalam waktu 14 hari sebelum timbul gejala
  2. Kontak erat dengan kasus konfirmasi 2019-nCoV
  3. Mengunjungi fasilitas keshatan di negara di mana infeksi 2019-nCoV menjangkit
  4. Kontak dengan hewan (jika hewan penular sudah teridentifikasi) di negara yang diketahui kasus 2019-nCoV bersirkulasi pada hewan atau manusia akibat penuaran hewan (zoonosis)

"Fakor risiko yang paling membedakan Wuhan corana virus dengan penyakit lain untuk sekarang adalah seseorang pernah ke dataran China dalam 14 hari terakhir," jelas Jatu.

Dia menyampaikan hingga kini belum ditemukan obat atau vaksin yang bisa digunakan untuk mencegah serangan virus corona baru.

"Sementara yang terpenting yang bisa kita lakukan sekarang adalah selalu menjaga daya tahan tubuh," terang Jatu.

Jatu mengungkapkan peningkatan daya tahan tubuh bisa dicapai dengan sejumlah upaya, berikut:

  • Cukup istirahahat atau cukup tidur
  • Menjaga pola hidup bersih dan sehat
  • Makan makanan bergizi
  • Olahraga

https://health.kompas.com/read/2020/01/28/133000868/berapa-tinggi-demam-yang-jadi-gejala-virus-corona-ini-kata-dokter

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke