Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Mitos Demam Berdarah yang Harus Anda Ketahui

KOMPAS.com - Ada banyak mitos beredar mengenai penyakit demam berdarah. Padahal, mitos-mitos tersebut justru menghambat penanganan yang mengarah pada komplikasi serius.

Ya, pasien demam berdarah memang memerlukan penanganan yang tepat dan cepat. Jika tidak, maka penyakit tersebut akan menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan pembuluh darah dan kelenjar getah bening.

Merangkum dari berbagai sumber, berikut lima mitos seputar demam berdarah:

1. Demam berdarah hanya menyerang sekali seumur hidup

Faktanya, demam berdarah bisa menyerang siapapun lebih dari satu kali. Penyakit ini disebabkan oleh empat tipe virus, yakni DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4.

Virus tersebut menyebar ke manusia lewat gigitan nyamuk. Jadi, siapapun yang terkena gigitan nyamuk pembawa virus demam berdarah kemungkinan besar akan terkena demam berdarah.

2. Demam berdarah bisa menular lewat kontak fisik

Faktanya, demam berdarah tidak bisa menular lewat kontak fisik karena virus penyebab demam berdarah ditularkan lewat gigitan nyamuk.

Nyamuk yang kerap membawa virus tersebut adalah nyamuk betina dari jenis Aedes aegypti. Saat nyamuk tersebut menggigit manusia, virus akan memasuki pembuluh darah orang tersebut.

3.Wajib rawat inap

Tidak semua penderita demam berdarah harus menjalani rawat inap. Pasien tetap bisa di rawat di rumah asalkan pasien mau makan dan menuruti aturan dokter.

Namun, pasien yang tidak mau makan, minum, buang air besar berwarna hitam, sakit perut ekstrem hingga mimisan memang harus mendapatkan perawatan intensif.

Selain itu, pasien yang mengalami penurunan trombosit juga harus segera di bawah ke rumah sakit meski demamnya telah mereda.

4. Fogging efektif untuk mencegah penyebaran demam berdarah

Melansir Hello Sehat, fogging hanya dapat membunuh nyamuk Aedes aegypti dewasa yang bisa menularkan penyakit DBD pada manusia.

Namun, nyamuk demam berdarah sangat kebal sehingga tak mudah untuk mati. Kita juga harus membasmi sarang nyamuk dan jentik-jentik nyamuk jika ingin benar-benar terbebas dari ancaman demam berdarah.

Untuk membasi sarang dan jentik-jentik nyamuk kita bisa menggunakan bat pembasmi larva (larvisida), yang biasa dijual dengan nama abate.

Menurut laman SehatQ, abate merupakan obat antilarva yang mengandung temefos dan biasanya berbentuk pasir berwarna cokelat muda atau keabu-abuan.

Temefos paling sering digunakan untuk mengendalikan populasi nyamuk dan serangga lainnya dengan cara dicampur pada air yang menggenang.

Jadilah, kita harus membasmi sarang nyamuk dan telurnya jika ingin nyamuk betul-betul mati dan bersih.

5. Terinfeksi virus dengue selalu menyebabkan demam berdarah

Penyakit demam berdarah memang disebabkan oleh virus dengue yang menyebar melalui gigitan nyamuk. Namun, terinfeksi virus dengue akibat gigitan nyamuk tidak selalu membuat kita terkena demam berdarah.

Gigitan nyamuk pemmbawa virus dengue bisa menyebabkan demam dengue dan demam berdarah.

Infeksi virus Dengue bisa memicu demam Dengue dan demam berdarah. Namun bila kita mengalami demam Dengue, bukan berarti kita akan langsung mengalami demam berdarah.

Pasien yang mengalami demam dengue bisa dikatakan mengalami demam berdarah jika mengalami pendarahan. Sebaliknya, gejala yang dialami penderita demam dengue tidak sampai mengakibatkan pendarahan.

https://health.kompas.com/read/2020/01/31/103300768/5-mitos-demam-berdarah-yang-harus-anda-ketahui

Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke