KOMPAS.com - Sindrom pramenstruasi atau premenstruation syndrome (PMS) adalah kondisi yang terjadi sebelum wanita mengalami haid.
Datangnya PMS diketahui dapat memengaruhi kondisi fisik, mental, dan emosional para wanita.
Kondisi tersebut disinyalir terjadi karena adanya perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron di tubuh wanita jelang masa mestruasi.
Gejala-gejala PMS biasanya muncul pada 1-2 minggu sebelum hari pertama menstruasi setiap bulannya.
Kondisi ini tergolong sangat umum terjadi pada seorang wanita, terutama yang masih berusia sekitar 20-30 tahun.
Ada beberapa gejala yang bisa jadi muncul saat PMS, di antaranya:
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RSUD Bung Karno Surakarta, dr. Andy Wijaya, Sp.OG, M.Kes, menjelaskan gejala PMS yang dialami seorang wanita bisa berbeda dengan wanita lainnya.
Semua itu tergantung dengan kondisi kesehatan fisik maupun mental masing-masing dari mereka.
Cara mengatasi PMS
Menurut dia, saat PMS, sering kali mood wanita yang sedang mengalaminya berubah menjadi buruk.
Andy pun memiliki sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk untuk mengatasi bad mood saat PMS.
Berikut solusinya:
1. Menelopon sahabat atau pasangan
Saat menelepon, Anda bisa membicarakan topik ringan dan santai yang dapat membuat membuat tersenyum atau tertawa lepas.
2. Mendengarkan musik
Mendengarkan musik yang ngebeat diyakini bisa membuat mood jadi bersemangat dan suasana hati kembali happy.
3. Makan cokelat
Makan cokelat diyakini bisa menetralkan emosi yang terjadi pada wanita saat PMS.
"Kandungan antioksidan dan mineral yang terdapat di dalam cokelat dapat menetralkan emosi," kata Andy saat diwawancara Kompas.com, Selasa (4/2/2020).
4. Istirahat cukup
Andy menganjurkan para wanita yang sedang memasuki masa PMS mengambil cukup waktu untuk beristirahat. Hal ini penting untuk mereda sejumlah gejala yang mungkin akan terjadi jelang haid.
https://health.kompas.com/read/2020/02/04/132900968/4-cara-atasi-bad-mood-saat-pms-rekomendasi-dokter-spesialis-obgyn