Sebelum mendiagnosis kanker seorang pasien, dokter lebih dulu melakukan serangkaian pemeriksaan.
Menurut laman resmi American Cancer Society, pemeriksaan sebelum penentuan stadium kanker dilakukan lewat berbagai cara, tergantung persebaran sel kanker.
Pemeriksaan fisik dan tes darah digunakan untuk deteksi awal keberadaan kanker.
Selain itu, ada tes pencitraan seperti x-ray, CT scan, MRI, ultrasound, dan PET scan untuk memastikan persebaran sel kanker.
Ada juga pemeriksaan lewat biopsi, yakni pengambilan sampel jaringan tumor untuk diteliti di bawah mikroskop.
Mengapa perlu mengetahui stadium kanker?
Setelah mengetahui ukuran, posisi, sampai tingkat keganasan sel kanker, dokter dapat menentukan opsi penanganan kanker terbaik bagi pasiennya.
Sebagai contoh, pengobatan untuk kanker stadium awal bisa lewat operasi atau radiasi. Sedangkan kanker stadium akhir membutuhkan kemoterapi.
Selain digunakan untuk menentukan perawatan yang tepat untuk mengontrol kanker, informasi stadium kanker juga dapat digunakan untuk menguji efektivitas pengobatan.
Kendati penting bagi pasien, dokter, dan ilmu pengetahuan, namun tidak semua kanker diberi stadium.
Salah satunya leukemia. Kanker darah ini tidak diberi stadium karena sifatnya menyebar ke seluruh tubuh dan tidak berupa tumor.
Bagaimana prosedur pemeriksaan stadium kanker?
Prosedur pemeriksaan stadium kanker oleh dokter awalnya dilakukan pemeriksaan tumor utama (primer).
Tumor primer tersebut dicek ukurannya, lokasi, dan kemungkinan muncul tumor di area sekitarnya.
Setelah itu, dokter giliran memeriksa kelenjar getah bening terdekat. Tujuannya, untuk mengetahui apakah kanker sudah menyebar ke sana.
Kelenjar getah bening adalah kumpulan sel imun berbentuk mirip kacang.
Beberapa jenis kanker menyebar ke kelenjar getah bening di sekitar tumor utama, sebelum menjangkiti bagian tubuh lainnya.
Tahap selanjutnya, dokter melihat kemungkinan kanker menyebar ke bagian tubuh lain, yang jauh dari tumor induk. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah medis metastasis.
Jenis stadium kanker
Para dokter menggunakan standarisasi stadium yang sama untuk menentukan ukuran, persebaran, dan tingkat keganasan kanker.
Melansir laman resmi Cancer Research UK, terdapat dua jenis utama stadium untuk kanker, yakni sistem TNM dan sistem angka.
Sistem TNM atau singkatan dari tumor, node, metastasis, menggunakan kombinasi huruf dan angka.
Selain itu, ada juga sistem stadium menggunakan angka. Penulisannya jamak menggunakan angka Romawi I-IV.
https://health.kompas.com/read/2020/02/07/080200168/mengenali-berbagai-jenis-stadium-kanker