Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Obesitas Dapat Sebabkan Penyakit Jantung, Kok Bisa?

Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan, obesitas dapat menyebabkan penyakit penyakit jantung koroner.

Penderita obesitas mempunyai risiko penyakit jantung koroner sampai empat kali lebih tinggi dibandingkan pemilik berat badan normal.

Setiap kelebihan berat badan satu kilogram, peluang kematian akibat penyakit jantung koroner naik satu persen.

Indikator obesitas

Penentuan status obesitas seseorang diukur lewat Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI).

Caranya dengan membagi berat badan (satuan kilogram) dengan tinggi badan dikali tinggi badan (satuan meter).

Misalkan seseorang memiliki berat badan 53 kilogram dan tinggi badan 158 centimeter, besar IMT-nya 53 : (1,58x1,58) = 21,2.

Status gizi IMT atau BMI:

  • Kurus: di bawah 18,5
  • Normal: 18,5 sampai 24,9
  • Preobesitas: 25 sampai 29,9
  • Obesitas kelas I: 30 sampai 34,9
  • Obesitas kelas II: 35 sampai 39,9
  • Obesitas kelas III: lebih dari 40

Lantas, mengapa obesitas bisa menyebabkan penyakit jantung?

Melansir Everyday Health, obesitas bisa memicu penyakit jantung lewat berbagai cara, karena efek domino yang ditimbulkan kelebihan berat badan.

Memicu kolesterol, hipertensi, dan diabetes

Salah satu faktor risiko penyakit jantung adalah hipertensi, kadar kolesterol jahat tinggi, serta diabetes tipe 2.

Obesitas dapat memantik sindrom metabolik atau sekelompok faktor risiko penyakit jantung.

Di antaranya tekanan darah tinggi, kadar kolesterol baik turun, kadar kolesterol jahat tinggi, kadar gula darah tinggi, dan lingkar pinggang besar.

Kondisi tersebut rentan menimbulkan kematian. Pasalnya, tekanan darah tinggi yang dipicu obesitas dapat mengiritasi plak di pembuluh darah dan menyebabkan pecah.

Pecahnya pembuluh darah dalam jantung memantik serangan jantung yang berujung fatal.

Menyebabkan peradangan

Obesitas dapat menyebabkan peradangan. Gangguan kesehatan ini secara terselubung juga dapat menimbulkan penumpukan plak di dinding arteri.

Kelebihan berat badan dapat melepaskan zat-zat dalam darah yang dapat membuat plak pecah, dan menyebabkan serangan jantung.

"Obesitas itu seperti pecahan kaca di arteri kita," jelas Dr. Tracy Stevens, MD, ahli jantung dari Saint Luke’s Mid America Heart Institute di Kansas, AS.

Mengganggu fungsi jantung

Studi menunjukkan obesitas membuat jantung berdetak tidak teratur atau lebih cepat dari kondisi normal.

Gangguan tersebut dapat membahayakan jantung karena memicu penggumpalan darah di pembuluh darah.

Selain itu, komplikasi obesitas juga dapat menyebabkan jantung bengkak karena hipertensi.

Membuat jantung bekerja lebih berat

Kelebihan berat badan membuat jantung stres, khususnya selama fase relaksasi (diastole).

Kondisi tersebut apabila terjadi dalam kurun waktu lama dapat menyebabkan gagal jantung.

Persoalan kelebihan berat badan tidak sebatas berhenti pada angka atau berat badan.

Anda juga perlu mempertimbangkan soal kelebihan lemak di perut. Hal itu juga dapat membahayakan kesehatan jantung.

Kendalikan berat badan dan lemak dengan cara menjaga pola makan seimbang serta bangun kebiasaan aktif bergerak.

https://health.kompas.com/read/2020/02/08/180300268/obesitas-dapat-sebabkan-penyakit-jantung-kok-bisa

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke