KOMPAS.com - Kanker adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti banyak orang di dunia. Pasalnya, penyakit ini bisa menyerang setiap bagian tubuh manusia.
Selain itu, penyebab kanker hingga saat ini sulit dikenali. Hal ini membuat banyak mitos mengenai kanker berkembang.
Salah satu yang paling populer adalah radiasi handphone (HP) disebut menyebabkan kanker.
Namun, benarkah demikian?
Merangkum dari laman Mayo Clinic, pendapat mengenai keterkaitan HP atau ponsel dengan kanker daianggap masih kontroversial.
Itu karena studi bertahun-tahun tentang hal ini menghasilkan hasil bertentangan.
Salah satu perhatian utama dalam asumsi ini adalah ketakutan bahwa penggunaan ponsel memicu risiko perkembangan kanker otak.
Namun hal ini terbantahkan dari hasil penelitian yang diikuti oleh 420.000 pengguna ponsel selama 20 tahun.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti tidak menemukan hubungan antara ponsel dan tumor otak.
Dengan kata lain, tidak ada bukti ilmiah yang menyebut risiko kanker meningkat akibat penggunaan ponsel.
Hal yang sama juga tertulis di laman resmi Cancer Research UK, bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa penggunaan ponsel bisa meningkatkan risiko atau menyebabkan kanker.
Lebih lanjut, laman tersebut menjelaskan bahwa radiasi elektromagnetik frekuensi radio yang dipancarkan dan diterima oleh ponsel bersifat non-ionisasi dan sangat lemah.
Energi non-ionisasi ini juga tidak memiliki energi yang cukup untuk merusak DNA. Inilah mengapa penggunaan ponsel tidak terbukti secara langsung menyebabkan kanker.
Merangkum dari Cancer.gov, satu-satunya efek biologis yang diakui sacara konsisten dari frekuensi radio semacam itu pada manusia adalah pemanasan.
Contoh paling nyata dari pemanasan yang dimaksud adalah efek radiasi frekuensi radio dari oven microwave.
Pada radiasi ponsel sendiri, pemanasan terjadi pada area tubuh tempat ponsel dipegang. Selain itu, belum ada bukti efek lain pada tubuh yang terpapar radiasi frekuensi radio dari ponsel.
Meski begitu, penelitian mengenai hal ini terus berlanjut untuk memastikan tidak ada efek jangka panjang dalam penggunaan ponsel yang terkait kanker.
Dapatkah sinyal 4G dan 5G sebabkan kanker?
Di era yang semakin canggih, tidak serta merta menurunkan kehawatiran orang terkait hubungan ponsel dan kanker.
Bahkan, kekhawatiran baru muncul seiring perkembangan jaringan seluler 4G dan 5G. Ketakutan ini muncul karena jaringan 4G dan 5G menggunakan gelombang frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan jaringan seluler sebelumnya.
Meski begitu, belum ada penelitian yang mampu membuktikan bahwa jaringan seluler ini bisa menyebabkan kanker.
Sejauh ini, kedua jaringan seluler tersebut dinyatakan tidak memiliki energi yang cukup untuk merusak DNA yang menyebabkan kanker.
Namun, karena teknologi 4G dan 5G tergolong relatif baru, penelitian mengenai hal ini juga terus dilakukan hingga kini.
https://health.kompas.com/read/2020/02/12/160400568/benarkah-radiasi-hp-bisa-menyebabkan-kanker-