KOMPAS.com - Memiliki perut rata tanpa ada tumpukan lemak berlebih tentu jadi dambaan banyak orang.
Perut buncit memang menganggu penampilan dan bisa mendatangkan berbagai risiko masalah kesehatan di kemudian hari.
Selain gaya hidup yang pasif, pola makan yang buruk juga bisa memicu penumpukan lemak di area perut.
Pasalnya, mengonsumsi jenis makanan maupun minuman yang kurang sehat memang bisa memicu penumpukan lemak di tubuh.
Melansir SehatQ, jenis-jenis makanan maupun minuman tertentu lebih mungkin menyebabkan terjadinya penumpukan lemak di perut.
Merangkum laman Hello Sehat dan The Healthy, berikut lima jenis makanan yang bisa memicu perut buncit:
1. Makanan padat karbohidrat
Makanan dengan karbohidrat sederhana seperti yang terkandung dalam roti atau nasi putih dapat memicu penumpukan lemak di area perut.
Pasalnya, karbohidrat sederhana dapat menyebabkan lonjakan gula dan insulin yang bisa memicu obesitas, resitensi insulin dan peradangan.
Studi juga membuktikan bahwa membatasi konsumsi karbohidrat dapat menurunkan nafsu makan dan berat badan.
Selain itu, konsumsi rendah karbohidrat juga dapat mencegah diabetes tipe 2.
Tapi, bukan berarti kita tak bleh mengonsumsi karbohidrat. Bagaimanapun juga, tubuh memerlukan karbohidrat untuk diolah menjadi energi.
Untuk menghindari penumpukan lemak di area perut, pilihlah karbohidrat komplek seperti yang terkandung dalam ubi dan beras merah.
Karbohidrat kompleks mudah diolah oleh tubuh untuk menjadi energi tanpa harus mempengaruhi kadar gula dalam darah.
2. Makanan berlemak tinggi
Makanan mengandung lemak, terutama lemak jenuh dan lemak trans, dapat menyebabkan perut buncit.
Lemak trans biasa digunakan dalam industri makanan cepat saji dan makanan ringan karena dapat menambah daya simpan dari makanan.
Sedangkan lemak jenuh biasa terdapat ada minyak, daging, dan olahannya. Namun, bukan berarti kita tidak boleh mengonsumsi lemak.
Bagaimanapun juga, lemak juga dibutuhkan untuk mengangkut vitamin, memulihkan luka dan peradangan, menyusun struktur dan komponen sel, dan menyediakan energi.
Jenis lemak yang baik bagi tubuh adalah lemak tidak jenuh yang banyak terdapat pada minyak zaitun, salmon, dan kacang-kacangan.
3. Susu
Susu yang mengandung banyak lemak seperti whole milk dapat memicu penumpukan lemak sehingga membuat perut buncit.
Selain itu, sebagianbesar susu mengandung laktosa yang tinggi. Pada mereka yang memiliki intoleransi laktosa, minum susu bisa menyebabkan rasa kembung dan penumpukan gas di perut.
Kondisi ini juga bisa membuat perut terlihat buncit.
Jika ingin mengonsumsi susu, pilihlah jenis susu rendah lemak atau tanpa lemak.
Kita juga bisa memilih susu yang berbahan dasar kacang-kacangan seperti susu kedelai, susu almond, atau susu kacang mede.
4. Soda
Minuman bersoda mengandung gas karbon dioksida yang dapat menyebabkan penumpukan gas dan membuat perut terasa tak nyaman.
Konsumsi soda juga dihubungkan dengan peningkatan lingkar pinggang.
Artinya, semakin banyak dan sering kita mengonsumsi soda, maka risiko memiliki perut buncit semakin besar.
Bahkan, soda diet pun juga memiliki efek yang sama pada berat badan kita.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi soda diet cenderung memiliki lingkar pinggang yang lebih besar dibandingkan mereka yang mengonsumsi soda biasa.
5. Makanan tinggi garam
Garam adalah penyebab utama lemak perut karena menyebabkan tubuh menahan banyak air yang membuat kembung dan kenaikan berat badan.
Riset 2015 yang dilakukan peneliti asal Inggris dan China juga membuktikan bahwa setiap satu gram garam dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak-anak sebesar 28 persen dan pada orang dewasa sebesar 26 persen.
Saat kita terlalu banyak makan garam, tubuh jadi tidak peka dan tak bisa mendeteksi tanda harus berhenti makan. Hal ini yang kemudian membuat kita jadi lebih banyak makan.
Mengonsumsi makanan asin juga membuat kandungan lemak dan gula dalam tubuh bertambah sehingga berat badan Anda akan ikut naik lebih cepat.
https://health.kompas.com/read/2020/02/16/120500968/5-jenis-makanan-penyebab-perut-buncit-jangan-dikonsumsi-lagi