Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Olahraga Ayunan Tangan Bisa Cegah Kanker? Ini Penjelasannya

KOMPAS.com - Banyak orang mungkin menganggap ayunan tangan hanyalah gerakan biasa yang tak begitu bermanfaat bagi kesehatan.

Tapi pada kenyataannya, Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma memiliki pandangan lain terkait hal tersebut.

Dalam bukunya yang berjudul 15 Menit Menuju Sehat dengan Ayunan Tangan (2007), ahli pengobatan radisional itu, menyampaikan olahraga ayunan tangan telah terbukti efektif berkhasiat mengatasi beberapa jenis penyakit ringan hingga berat.

Beberapa penyakit tersebut di antaranya, termasuk:

  • Stres
  • Susah tidur
  • Kurang nafsu makan
  • Kanker
  • Tumor
  • Tekanan darah tinggi
  • Penyakit liver
  • Peyakit jantung
  • Gangguan pencernaan
  • Gangguan ginjal
  • Hernia
  • Wasir
  • Sakit mag
  • Buta warna
  • Katarak
  • Miopia

Prof Hembing menerangkan prinsip dasar olahraga ayunan tangan, yakni mengaktifkan bagian tubuh yang pasif dan menetralkan bagian tubuh yang terlalu aktif untuk keseimbangan seluruh tubuh.

Menurut dia, olahraga ayunan tangan sangat tepat bagi mereka yang ingin hidup sehat dengan jalan yang mudah, murah, dan aman.

Olahraga tingkat sedang

Prof Hembing membeberakan, hasil riset yang dilakukan oleh Universitas Harvard di Amerika terhadap 17.000 alumninya selama kurun waktu 16 tahun mengenai hubungan olahraga dan kesehatan.

Penelitian membuktikan bahwa mereka yang tidak aktif berolahraga memiliki kecenderungan mengidap penyakit jantung,bahkan berpeluang lebih tinggi terkena penyakit tersebut dua kali lipat dibanding yang rutin berolahraga.

Menurut dia, yang menarik dari hasil riset tersebut adalah soal temuan olahraga tingkat sedanglah yang memiliki efektivitas lebih dibandingkan olehraha keras atau tingkat ringan.

Angka kematian mereka yang melakukan olahraga tingkat sedang lebih rendah dibandingkan yang berolahraga berat atau ringan.

Sementara, Prof Hembing mengkategorikan, olahraga ayunan tangan termasuk olahraga tingkat sedang.

Dia mengutarakan, olahraga ringan seperti jalan pelan, memetik bunga, atau membereskan tempat tidur hampir tidak ada artinya karena hanya membakar 500 kalori setiap minggu.

Sedangkan olahraga berat bisa membakat 2.000 kalori setiap minggu.

Kelebihan olahraga ayunan tangan

Prof Hembing menyampaikan ada banyak kelebihan yang dimiliki olahraga ayunan tangan dibanding olahraga lainnya.

Berikut beberapa di antaranya:

  • Olahraga ayunan tangan tidak memerlukan dan menimbulkan suara sehingga tidak berisik
  • Olahraga ayunan tangan tidak menyita banyak waktu karena dapat dilakukan di sela-sela kesibukan, baik di rumah maupun di kantor selama 15 menit
  • Olahraga ayunan tangan tidak tergantung cuaca. Olahraga ini dapat dilakuan pada cuaca mendung, hujan, atau pada saat panas terik sekalipun
  • Olahraga ayunan tangan jauh dari risiko cedera

Cara melakukan olahraga ayunan tangan

Prof Hembing mengutarakan olahraga ayunan tangan tidak memiliki efek samping negatif terhadap kesehatan.

Meski demikian, ada beberapa gejala fisik yang mungkin akan dialami oleh seseorang pemula jika gerakan ayunan tangan dilakukan dengan tepat.

Sesudah melakukan gerakan yang ke 200 sampai 300, seseorang biasanya akan mengalamIi:

  • Mulai timbul sedakan
  • Buang-buang angin
  • Kedua kaki terasa pegal linu
  • Berkeringat
  • Kulit berwarna kemerah-merahan
  • Terasa ada sesuatu yang menjalari tubuh
  • Kedua paha terasa ngilu

Menurut dia, gejala tersebut merupakan reaksi yang normal. Kaki terasa pegal dan linu sebagai tanda qi (energy) dan sbi (darah) lancar mengalir ke bagian kaki.

Berikut ini cara melakukan olahraga ayunan tangan dengan benar:

  1. Tubuh dititikberatkan di pinggang sampai telapak kaki dan bagian atas tubuh dalam keadaan ringan atau rileks
  2. Tubuh bagian pinggang ke as dalam posisi santai, sedangkan bagian pinggang ke bawah dalam posisi tegap. Jari-jari kaki mencengkeram lantai
  3. Kedua belah tangan terkulai tegak lurus secara wajar di sisi badan, jari-jari tangan rapat, telapak tangan menghadap ke arah belakang
  4. Bahu terkulai ke bawah dan rileks
  5. Mata melihat ke depan dengan pandangan jauh
  6. Jarak kaki kanan dan kiri disesuaian dengan lebar bahu. Usahakan agar jari-jari kaki mencengkeram lantai
  7. Titik berat garis lurus tubuh berada pada telapak kaki
  8. Tulang punggung tegak lurus
  9. Usahakan agar bagian paha dan betis selalu dalam keadaan kencang dan tegak
  10. Daerah perut bagian bawah pusar ditarik ke belakang atau dikerutkan dan tulang leher dikendurkan. Posisi perut ini erat kaitannya dengan tarikan napas.
  11. Pada waktu menarik napas, kembungkan perut, lalu tahan napas dengan posisi perut dalam keadaan dikembungkan. Barulah pada waktu napas diembuskan, posisi perut dikempiskan atau dikerutkan.
  12. Pada awal latihan, tenggang waktu menarik, menahan, dan mengembskan napas cukup sampai hitungan tiga saja. Artinya, waktu menarik napas hitung sampai tiga, menahan napas hitung sampai tiga, dan mengembuskan napas hitung sampai tiga. Bila sudah terbiasa, hitungan bisa dinaikkan menjadi sampai empat.
  13. Bernapas dengan santai, lembut, panjang dan halus agar dapat diperoleh oksigen yang mencukupi kebutuhan tubuh
  14. Mulaikan dengan mengayunkan tangan ke depan dan ke belakang. Tangan harus terasa membal, sehingga dengan sendirinya dapat mengayun kembali ke depan.
  15. Ayunan ke depan sama dengan ayunan ke belakang. Artinya, waktu tangan mengayun ke depan jangan diangkat terlalu tinggi. Ayunan depan jangan sampai mencapai 90 derajat atau cukup dengan posisi 45 derajat atau 50 derajat. Dengan posisi seperti itu, gerakan ayunan tangane depan dan ke belakang ibarat gerakan ayunan bandul lonceng yang bergerak tiada henti dengan irama yang sama
  16. Ayunan tangan harus berkesinambungan dan jumlah ayunan harus disesuaikan dengan kondisi tubuh, tidak boleh dipaksakan
  17. Jika sudah terbiasa, ayunan hendaknya dilakukan dengan lebih cepat
  18. Ayunkan tangan sebanyak 200 kali sampai 300 kali
  19. Untuk tjujuan mengatasi suatu penyakit, ayunkan tangan sebanyak 2.000 kali sampai 5.000 kali

Ayunan tangan dan sistem peredaran darah

Prof Hembing menerangkan, olahraga ayunan tangan berasal dari Shanghai, China yang kemudian populer di Hongkong, Taiwan, China, Malaysia dan negara lainnya.

Olahraga ini diambil dari kitab I Chin Ching, yaitu sebuah kitab latihan tendon yang ditulis oleh Budhi Dharma, seorang pendeta dari India yang berukim di Tiongkok pada abad keenam.

Menurut dia, ayunan tangan berpengaruh meningkatkan fungsi metabolisme dan menormalkan serta menyeimbangkan peredaran darah.

Karena hal itu, olahraga ini diyakini berkhasiat dapat mencegah dan mengtasasi penyakit-penyakit tertentu, terutama penyakit akibat gaya hidup kurang sehat.

Ketika lengan diayunkan, otot biseps berkontraksi dan menghasilkan gaya tarikan. Otot lengan ini selalu menjalankan fungsinya secara berpasangan dengan otot triseps.

Ketika lengan diangkat, otot biseps berkontraksi dan menarik lengan ke depan. Sementara ketika lengan mengayun ke belakang, otot trisepslah yang berkontraksi dan menarik lengan ke bawah.

Saat berkontraksi, otot-otot lengan tersebut membutuhkan tenaga penghasil panas. Tenaga ini diperoleh dari pembakaran glukosa yang tersimpan dalam otot dan oksigen yang tersedia dalam darah.

Untuk mendapatkan oksigen tambahan, jantung arus memompa darah lebih cepat. Sedangkan agar darah senantiasa kecukupan oksigen, paru-paru akhirnya harus membantunya dengan bekerja lebih giat.

Pada saat nilah sirkulasi darah dirangsang untuk bekerja mengimbanginya.

https://health.kompas.com/read/2020/02/16/193100368/benarkah-olahraga-ayunan-tangan-bisa-cegah-kanker-ini-penjelasannya

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke