KOMPAS.com - Bagi kebanyakan orang sekarang, membersihkan wajah atau mandi hanya menggunakan air rasanya belumlah cukup.
Orang-orang membutuhkan sabun untuk membantu membersihkan kotoran yang melekat pada kulit dan mengatasi bau tidak sedap pada tubuh.
Selain itu, banyak orang memerlukan sabun karena dapat mengikat minyak sehingga membuat kulit terasa bersih sempurna.
Berkat kemajuan teknologi, sabun pun kini bisa dengan mudah ditemui di berbagai tempat penjualan.
Sabun juga telah tersedia dalam beragam bentuk dan aroma yang bisa dipilih sesuai dengan selera masing-masing orang.
Namun secara umum, sabun dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan wujudnya, yakni sabun cair dan sabun batang.
Karena dari segi bentuk saja sudah berbeda, sabun cair maupun sabun batang jelas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Sabun cair vs sabun batang
Melansir buku A-Z tentang Kosmetik (2013) karya Dewi Muliyawan dan Neti Suriana, sabun dikenal sebagai salah satu senyawa kimia tertua di dunia.
Sejak zaman dahulu, sabun sudah digunakan sebagai kosmetik untuk membersihkan tubuh.
Pada prinsipnya, sabun dibuat berdasarkan reaksi kimia dari pencampuran minyak dengan larutan yang bersifat basa (alkali).
Jenis minyak yang umum digunakan untuk membuat sabun, di antaranya yakni:
Sedangkan bahan alkali yang umum digunakan untuk membuat sabun, adalah:
Jika dahulu lebih sering ditemukan hanya dalam wujud batangan, sabun kini hadir juga dalam bentuk cair.
1. Sabun cair
Sabun cair pada umumnya tersedia dalam wadah yang tertutup atau dikemas khusus untuk menghindari kontak langsung dengan pengguna.
Dengan begitu, sabun jenis ini diyakini lebih higienis dibanding sabun batang.
Selain lebih higienis, sabun cair dianggap lebih mudah untuk digunakan.
Apabila ingin dimanfaatkan, sabun jenis ini tinggal dituangkan secara manual atau menggunakan pompa yang tersedia dalam wadah.
Namun sayang, harga sabun cair di pasaran cenderung lebih tinggi ketimbang sabun batang.
Harga sabun cair bahkan bisa 5 kali lipat lebih mahal ketimbang harga sabun batang.
Hal itu memang bisa jadi lumrah mengingat kurang efektifnya dari penggunaan sabun batang.
2. Sabun batang
Sabun jenis ini diketahui harus disimpan dengan baik setelah dibuka dari bungkusnya.
Apabila wadah penyimpanannya terkena air, maka lama-kelamaan sabun batang akan cepat habis.
Selain itu, sabun batang dianjurkan hanya bisa digunakan oleh satu orang.
Penggunaan sabun batang secara bergantuan tidak disarankan karena tidak higienis dan dianggap bisa menularkan penyakit dari orang satu ke orang lainnya.
https://health.kompas.com/read/2020/02/25/060100568/sabun-cair-atau-sabun-batang-mana-yang-lebih-baik-