Ogan ini berfungsi sebagai tempat bakteri baik berlindung dan berkembang biak.
Melansir Everyday Health, kesehatan tubuh bisa terancam saat usus buntu terinfeksi, bengkak, dan meradang.
Kondisi medis ini disebut radang usus buntu (apendisitis). Penyebab penyakit usus buntu bisa dari infeksi virus, bakteri, atau jamur.
Radang usus buntu paling sering disebabkan penyumbatan di area dalam usus buntu.
Pemicunya bisa dari batu usus buntu, cacing usus, parasit, iritasi akibat penyakit kronis, benda asing, sampai cedera.
Saat terinfeksi atau tersumbat, bakteri berkembang cepat dan membuat usus buntu bengkak dan terisi dengan nanah.
Kondisi tersebut memerlukan penanganan medis segera, agar tidak menimbulkan komplikasi dan berpotensi fatal.
Sebelum penyakit usus buntu menjadi lebih parah, biasanya ada beberapa gejala atau tanda yang muncul.
Melansir Boldsky, berikut gejala penyakit usus buntu yang kerap dikeluhkan penderitanya:
1. Sakit perut sebelah kanan
Usus buntu terletak di sisi kanan bawah perut kita. Saat meradang, Anda akan merasakan sakit di area tersebut.
Tak pelak banyak orang yang saat mengalami sakit perut di sebelah kanan menduga dirinya sedang sakit usus buntu.
Namun, Anda perlu cermat. Berbeda dari sakit perut biasa, nyeri pada penyakit usus buntu biasanya dimulai dari bagian sekitar pusat.
Lantas, rasa sakit tersebut menjalar ke sisi kanan perut penderitanya. Terkadang, nyerinya juga terasa sampai ke perut sebelah kiri.
Nyeri pada usus buntu cenderung terasa saat digunakan untuk jalan, menggerakkan perut, tertawa, batuk, bersin, bahkan saat naik kendaraan melintasi jalanan bergelombang.
Rasa sakit tersebut bisa intens dalam rentang beberapa jam. Saking sakitnya, terkadang sampai membangunkan penderita yang sedang tidur nyenyak.
2. Demam dan menggigil
Saat infeksi yang menyerang usus buntu kondisinya sudah parah, suhu tubuh akan meningkat.
Selain demam, terkadang beberapa penderitanya sampai menggigil.
3. Mual dan muntah
Mual dan muntah bukan hanya gejala klasik gangguan lambung.
Saat usus buntu seseorang meradang, timbul gejala mual disertai muntah.
Berbeda dengan gejala gangguan lambung, mual dan muntah pada penderita penyakit usus buntu bisa berlangsung lebih dari 12 jam.
4. Tidak nafsu makan
Kehilangan nafsu makan, bersamaan dengan sakit perut yang parah dan muntah bisa jadi tanda utama usus buntu meradang.
Penderita usus buntu kerap tidak nafsu makan karena perutnya terasa begah dan kembung.
Umumnya, kembung atau begah yang dirasakan penderita usus buntu bisa berlangsung lama, bahkan setelah digunakan beristirahat pada malah hari.
Hal itu disebabkan tubuh kesulitan mengeluarkan gas, penanda ada masalah di usus.
5. Kebingungan dan disorientasi
Radang usus buntu juga dapat menyebabkan seseorang mengalami bingung dan disorientasi.
Hal itu menjadi pertanda, infeksi di tubuh Anda semakin memburuk.
Pasalnya, infeksi menguras banyak energi di tubuh, termasuk oksigen.
Dalam kondisi seperti itu, otak jadi kekurangan pasokan oksigen. Fungsi otak jadi terganggu.
6. Diare dan sembelit
Diare dan sembelit mungkin jadi salah satu penyakit yang cukup banyak menyerang kita.
Namun, jika diare dan sembelit dibarengi dengan sakit perut yang parah selama dua sampai tiga hari, Anda perlu curiga itu gejala radang usus buntu.
Tak kalah penting, pantau jika ada lendir di tinja Anda disertai sakit perut di sebelah kanan. Bisa jadi, usus buntu Anda sudah pecah.
7. Tes darah
Penyakit radang usus buntu juga bisa dilihat dari tes darah. Jika hasil pemeriksaan darah menunjukkan sel darah putih tinggi, bisa jadi tubuh Anda mengalami infeksi.
Tingginya sel darah putih dalam rubuh menunjukkan sistem kekebalan tubuh sedang berupaya melawan infeksi penyakit.
Jika Anda mengalami satu atau beberapa gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter.
https://health.kompas.com/read/2020/03/02/090900068/7-gejala-usus-buntu-tak-hanya-sakit-perut-sebelah-kanan