Penularan secara langsung bisa berasal dari cairan batuk atau bersin milik orang yang terinfeksi virus corona saat kontak dengan orang di sekitarnya.
Sedangkan penularan tidak langsung bisa terjadi saat cairan dari saluran pernapasan yang mengandung virus corona menempel di benda sekitar, seperti pegangan pintu dan tombol lift.
Begitu orang dengan daya tahan tubuh rendah memegang benda tersebut, lalu memegang bagian mata, hidung, atau mulutnya, ia bisa tertular Covid-19.
Melansir NPR, cara terbaik mencegah tertular virus corona bisa mengadaptasi cara pencegahan penyakit flu.
Hal itu mempertimbangkan penularan penyakit yang sama-sama berasal dari cairan saluran pernapasan.
Berkaca dari flu, mana yang lebih efektif mencegah penularan penyakit Covid-19? Apakah dengan masker, cuci tangan, atau hand sanitizer?
Sejak merebaknya wabah corona pada akhir Desember 2019, aksi borong masker marak terjadi. Akibatnya, harga masker melambung dan masker langka di pasaran.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) tidak menyarankan orang sehat untuk menggunakan masker bedah ataupun masker N95.
Prioritas penggunaan masker diutamakan bagi orang yang sedang sakit, terutama gangguan pernapasan. Tujuannya, untuk mencegah penyakit menular ke sekitarnya.
Selain itu, masker juga diutamakan bagi tenaga kesehatan atau orang terdekat pasien positif Covid-19 yang berisiko tinggi tertular penyakit.
Penggunaan masker bisa jadi tidak efektif menangkal virus, termasuk corona, saat penggunaannya tidak benar.
Misalkan, masker tidak menutup sempurna area mulut dan hidung. Atau, masker kotor dan tak segera diganti.
Melansir Guardian, masker memang bukan jaminan utama untuk mencegah Anda tertular penyakit.
Pasalnya, virus juga bisa masuk lewat mata. Selain itu, sejumlah partikel virus berukuran kecil masih mampu menembus beberapa jenis masker.
Akan tetapi, masker efektif dapat menangkal cipratan cairan dari saluran pernapasan, biang penularan virus corona.
Menurut studi, masker dapat melindungi tubuh dari paparan infeksi lima kali lebih baik dibandingkan orang tanpa masker.
Menjaga kebersihan tangan adalah langkah penting untuk menghindari sakit dan penularan kuman ke sekitar.
Melansir laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), kuman dan virus seperti Salmonella, E. coli, dan corona bisa ada di sekitar kita.
Kuman dan virus tersebut dapat menjangkau tangan manusia dari benda-benda sekitar yang terkontaminasi.
Ketika berbagai mikroba ini terkena tangan, dan tangan orang menyentuh atau memegang benda lain, hal itu dapat menjadi medium penularan penyakit dan membuat orang lain sakit.
Mencuci tangan dengan langkah yang tepat dapat mencegah penularan penyakit dan penyebaran infeksi kepada orang lain.
Tanpa sadar, banyak orang sering menyentuh mata, hidung, dan mulut dalam keadaan tangan yang kotor. Mikroba bisa masuk lewat area tersebut.
Menurut studi, cuci tangan dengan langkah yang tepat terbukti bisa mencegah berbagai penyakit, antara lain:
Selain itu, studi lain terkait cuci tangan dengan sabun juga cukup signifikan mencegah penyakit, di antaranya:
Mencuci tangan dengan sabun dapat melindungi satu dari tiga anak dari diare dan satu dari lima anak dari pneumonia (salah satu gejala infeksi corona).
Sayangnya, belum banyak orang yang terbiasa mencuci tangan dengan sabun setelah dari toilet atau sebelum makan.
Mencuci tangan dengan sabun boleh jadi cara efektif melindungi diri dari serangan penyakit menular.
Namun, apabila cuci tangan tidak memungkinkan, Anda bisa menggunakan gel atau cairan pembersih tangan (hand sanitizer) dengan kadar alkohol setidaknya 60 persen.
Menurut riset, hand sanitizer dengan kadar alkohol 60-95 persen paling efektif mengurangi sejumlah mikroba di tangan.
Akan tetapi, ada beberapa mikroba yang lebih efektif dibasmi dengan cuci tangan dengan sabun, di antaranya cryptosporidium, norovirus, dan clostridium difficile.
Hal yang perlu diperhatikan, hand sanitizer berbasis alkohol bisa membasmi sejumlah mikroba apabila digunakan dengan cara dan takaran yang tepat.
Sejumlah orang kerap menggunakan hand sanitizer dalam jumlah yang terlalu sedikit atau enggan menunggu gel kering sempurna.
Selain itu, penggunaan hand sanitizer jadi tidak efektif apabila kondisi tangan sangat kotor atau berminyak.
https://health.kompas.com/read/2020/03/02/162700268/masker-cuci-tangan-dan-hand-sanitizer-mana-paling-ampuh-cegah-corona