Menurut Kementerian Kesehatan, Anda disarankan untuk mengonsumsi gula tak lebih dari 50 gram atau empat sendok makan gula per hari.
Batasan tersebut sedikit lebih tinggi dari standar American Heart Association.
Demi kesehatan, pria disarankan hanya mengonsumsi gula maksimal sembilan sendok teh atau 36 gram gula per hari.
Melansir Harvard Health Publishing, gula punya seribu wajah, tak hanya berupa gula pasir yang jadi tambahan perasa dalam minuman atau makanan.
Gula juga kerap ditambahkan produsen makanan untuk mengawetkan makanan. Seperti bahan pembuatan sup instan, makanan olahan, sampai saus botolan.
Wajah lain gula tambahan bisa berupa brown sugar, gula jagung, sirup gula, konsentrat jus buah, sirup jagung, madu, gula malt, sampai gula tetes.
Selain itu, Anda perlu cermat memperhatikan molekul gula buatan yang tertulis di label makanan. Namanya kerap berakhiran dengan "osa". Seperti dekstrosa, fruktosa, glukosa, laktosa, maltosa, dan sukrosa.
Terlepas dari beragam wajah gula, konsumsi gula yang berlebihan dapat merusak tubuh lewat berbagai cara.
Melansir Web MD, berikut bahaya kelebihan gula yang dapat merusak seluruh bagian tubuh:
1. Otak ketagihan dopamin
Mengonsumsi gula dapat membanjiri otak dengan zat kimia yang menimbulkan rasa enak bernama dopamin.
Zat itulah yang mendorong otak kerap menginginkan permen cokelat atau minuman manis di malam hari ketimbang apel.
Karena, saat Anda makan buah atau sayur, otak tidak melepaskan dopamin sebanyak saat Anda mengonsumsi gula.
Tak pelak, kita kerap merasa ketagihan ingin mengonsumsi asupan manis demi mendapatkan rasa enak tersebut.
2. Gangguan suasana hati
Saat makan cokelat manis, sepotong kue berhias krim cantik, atau camilan tinggi gula, tubuh Anda seolah mendapat pasokan energi melimpah diikuti naiknya kadar gula darah.
Akan tetapi, begitu sel-sel di dalam tubuh mulai menyerap gula, Anda terkadang merasa gelisah dan cemas karena khawatir kehilangan energi melimpah tersebut.
Apabila keinginan mengonsumsi asupan manis tersebut terus-menerus dituruti, perlahan-lahan dampaknya bisa membuat gangguan suasana hati bahkan depresi.
3. Gigi rentan berlubang
Mengonsumsi makanan manis tanpa diimbangi rutin membersihkan mulut dapat merusak gigi.
Bakteri biang gigi berlubang kerap bersarang di sisa makanan manis yang menempel di gigi.
4. Nyeri sendi
Kelebihan asupan manis bisa menyebabkan nyeri sendi terasa lebih menyakitkan.
Pasalnya, asupan manis dapat memicu peradangan di dalam tubuh.
Selain itu, studi menyebut konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit peradangan sendi (rheumatoid arthritis).
5. Kulit kendur dan gampang berkerut
Konsumsi gula berlebihan juga bisa membuat Anda tampak lebih tua ketimbang usia asli Anda.
Pasalnya, kelebihan konsumsi gula yang tidak diserap tubuh dapat menempel pada protein dalam aliran darah.
Kondisi tersebut memacu keluarnya molekul berbahaya yang dapat merusak kolagen dan elastin dalam kulit.
Kekencangan kulit yang selama ini ditopang serat protein tersebut jadi terganggu. Sehingga, kulit jadi gampang kendur dan rentan timbul kerutan.
6. Merusak hati
Konsumsi gula buatan seperti dari sirup jagung atau fruktosa dapat memengaruhi kesehatan hati.
Saat gula buatan diuraikan organ hati, zat tersebut tidak berubah menjadi energi, melainkan menjadi lemak.
Konsumsi gula buatan berlebihan dapat menyebabkan penyakit hati berlemak, peradangan hati, timbulnya jaringan parut di hati, sirosis hati, sampai mematikan fungsi hati.
7. Penyakit jantung
Konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan kadar insulin dalam aliran darah.
Kondisi tersebut dapat membuat dinding arteri meradang. Sehingga, dinding arteri jadi lebih tebal dan lebih kaku.
Saat dinding arteri tebal dan kaku, jantung rentan stres dan lambat laun kesehatan pembuluh darah secara keseluruhan terganggu.
Berbagai gangguan kesehatan akibat rusaknya pembuluh darah antara lain penyakit jantung koroner, gagal jantung, sampai stroke.
8. Merusak pankreas
Dalam kondisi normal, saat Anda mengonsumsi asupan yang mengandung gula, pankreas akan memompa insulin.
Akan tetapi, konsumsi gula berlebihan dapat membuat respons tubuh pada insulin terganggu.
Pasalnya, konsumsi gula berlebihan mengakibatkan pankreas kerap bekerja ekstra untuk memompa lebih banyak insulin.
Apabila terus dipaksa bekerja keras, pankreas lambat laun bisa rusak dan kadar gula darah terus naik tanpa kontrol.
Akibatnya, risiko penyakit diabetes tipe 2 dan penyakit jantung pun mengintai.
9. Gangguan ginjal
Dampak penyakit diabetes akibat melonjaknya kadar gula dalam darah dapat menyebabkan ginjal rusak.
Ginjal merupakan organ vital untuk menyaring darah dalam tubuh Anda.
Setelah kadar gula darah mencapai jumlah tertentu, ginjal otomatis melepaskan kelebihan gula ke dalam urin.
Jika tidak dikendalikan, diabetes juga dapat menyebabkan komplikasi gagal ginjal.
10. Kelebihan berat badan
Konsumsi gula berlebihan juga dapat menyebabkan berat badan melonjak.
Penelitian menunjukkan, orang yang doyan minum minuman manis cenderung punya berat badan berlebih dan memiliki risiko lebih besar untuk mengidap penyakit diabetes tipe 2.
Studi lain menyebut, kelebihan gula dapat membuat sel lemak melepaskan bahan kimia pemicu kenaikan berat badan.
https://health.kompas.com/read/2020/03/06/195800268/10-bahaya-kelebihan-gula-rusak-tubuh-dari-ujung-kepala-sampai-kaki