Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Orangtua, Ini Alasan Anak Sebaiknya di Rumah Saja saat Wabah Corona

Social distancing adalah gerakan menjaga jarak setidaknya dua meter dari orang lain dan menghindari kerumunan untuk mencegah penularan penyakit.

Untuk itu, ada anjuran untuk memindahkan kegiatan belajar anak-anak dari sekolah ke rumah, demi memperlambat penyebaran virus corona.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) lewat akun Instragram @idai_ig turut menyarankan orangtua untuk tidak mengajak anak-anak ke tempat ramai seperti pasar, mal, bioskop, destinasi wisata, dan naik kendaraan umum.

Pikir dua kali risiko penyebaran penyakit

Pada saat anak-anak belajar di rumah, orangtua boleh jadi kebingungan saat si kecil merengek minta main bareng temannya. Orangtua perlu bijak menimbang risikonya.

"Ada bukti kalau virus corona bisa hidup di permukaan plastik atau logam sampai sembilan hari," Dr. Asaf Bitton dari Brigham and Women's Hospital dan Harvard T.H. Chan School of Public Health AS, seperti dilansir dari CNN.

Menurut Bitton, Covid-19 adalah penyakit yang gampang menular. Penyebaran penyakit yang muncul sejak akhir Desember 2019 ini juga sulit diprediksi.

"Anak-anak dan orang dewasa sengaja diminta beraktivitas di rumah agar tidak terpapar virus dari anak-anak atau orang lain yang mungkin tidak sadar dirinya punya virus corona," jelas Bitton.

Para orangtua dan anaknya tidak diminta tinggal di rumah dan tak melakukan apa-apa.

Akan tetapi, keluarga tetap beraktivitas di dalam rumah, rajin cuci tangan dengan benar, serta menjaga kebersihan.

Anak-anak bukan golongan rentan, tapi bisa menyebarkan

Anak-anak dalam kondisi tubuh sehat kemungkinannya kecil untuk terinfeksi virus corona. Jika anak-anak terinfeksi, dampaknya juga tidak fatal seperti orang lansia.

Namun, anak-anak dengan gangguan imun, penderita kanker, atau penyakit kronis bisa berisiko jika terpapar virus corona.

Jika sebagian besar anak-anak tidak bahaya terinfeksi virus corona, lantas mengapa tetap perlu berhati-hati?

Profesor pencegahan penyakit menular dari Vanderbilt University School of Medicine AS, Schaffner, menjawab anak-anak berpotensi menyebarkan penyakit Covid-19.

"Berkaca dari influenza yang sama-sama disebabkan virus corona jenis berbeda, anak-anak bisa menyebarkan virus dalam skala yang besar," kata dia.

Akan tetapi, di tengah merebaknya wabah, studi terkait anak-anak bisa menjadi sumber penularan virus corona belum ada.

Namun, setiap orang perlu waspada terhadap setiap kemungkinan. Pasalnya, dampak infeksi virus corona bisa fatal bagi orang lansia dan pengidap penyakit kronis.

Jika orangtua ingin memperbolehkan anaknya bermain bareng temannya di tengah pandemi Covid-19, ada baiknya rancang segala sesuatunya dengan matang.

Pilih teman bermain anak yang tidak memiliki gejala batuk, pilek, dan demam. Ajak teman yang tidak terlalu banyak, misalkan dua anak.

Jika memungkinkan, main di halaman atau udara terbuka. Gunakan cairan antikuman untuk membersihkan mainan anak, termasuk barang-barang yang sering disentuh anak.

Bersihkan kembali semuanya setelah digunakan. Dan, pastikan anak mencuci tangan anak dengan benar setelah bermain.

https://health.kompas.com/read/2020/03/17/075900668/orangtua-ini-alasan-anak-sebaiknya-di-rumah-saja-saat-wabah-corona

Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke