Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Penerapan Diet Rendah Garam untuk Turunkan Hipertensi

KOMPAS.com – Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama dari perkembangan penyakit jantung dan stroke.

Hipertensi juga bisa disebut sebagai the silent diseases karena kerap tidak ada tanda-tanda atau gejala yang dapat dilihat secara kasat mata.

Perkembangan penyakit ini memang berjalan secara perlahan, namun secara potensial tetaplah sangat berbahaya bagi siapa saja.

Jenis hipertensi

Ditinjau dari unsur penyebabnya, hipertensi dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yakni hipertensi primer dan hipertensi sekunder.

Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain dan masih bisa disembuhkan.

Sementara, sekitar 95 persen orang dengan hipertensi didiagnosis termasuk hipertensi primer, yaitu ketika penyebab kondisi ini tidak diketahui.

Pada hipertensi primer ini, ada banyak faktor yang disebut-sebut bisa meningkatkan risiko hipertensi, termasuk asupan garam.

Maka dari itu, diet rendah garam termasu salah satu hal yang bisa dilakukan untuk membantu menanggulangi tekanan darah tinggi pada seseorang.

Namun, karena penyebab hipertensi pada setiap orang sangat mungkin berbeda, maka tata cara diet ini alangkah baiknya dikonsultasikan lebih dulu dengan dokter atau ahli gizi.

Cara kerja diet redah garam

Melansir Buku Hipertensi: Care Your Self (2008) karya dr. Setiawan Dalimartha, dkk., diet rendah daram pada kasus hipertensi dilakukan dengan tujuan untuk membantu menghilangkan retensi (penahan) air dalam jaringan tubuh sehingga dapat menurunkan tekanan darah.

Walaupun rendah garam, yang penting diperhatikan dalam melakukan diet ini adalah komposisi makanan harus tetap mengandung cukup zat-zat gizi, baik kalori, protein, mineral, termasuk vitamin yang seimbang.

Ada tiga macam diet rah garam (sodium) yang bisa dilakukan, yakni:

Untuk bisa mencapai diet rendah garam tersebut, ada sejumlah cara yang bisa diterapkan agar diet berjalan sesuai rencana.

Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksaan diet rendah garam:

  1. Jangan menggunakan garam dapur, baik untuk penyedap masakan atau dimakan langsung
  2. Hindari bahan makanan awetan yang diolah menggunakan garam dapur, misalnya kecap, margarin, mentega, keju, terasi, petis, biscuit, ikan asin, sarden, sosis, corned beef, dan peanut butter.
  3. Hindari bahan maknan yang diolah dengan menggunakan bahan tambahan atau penyedap rasa, seperti saos dan tauco
  4. Hindari penggunaan penyedap rasa atau menambah kelezatan masakan
  5. Hindari penggunaan ban soda atau obat-obatan yang mengandung sodium
  6. Batasi konsumsi bahan makanan hewani aupun nabati yang kandungan natriumnya tinggi
  7. Batasi minuman yang bersoda seperti softdrink

Dalam Buku Hipertensi: Tekanan Darah Tinggi (2001) karya dr. Lany Gunawan, diet rendah garam bisa bermanfaat untuk membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan dapah pada hipertensi.

Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi seseorang jika hendak melakukan diet rendah garam ini, yakni:

  • Cukup kalori, protei, mineral, dan vitamin
  • Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit
  • Jumlah natrium yang dipebolehkan disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air dan atau hipertensi

https://health.kompas.com/read/2020/03/27/060100368/cara-penerapan-diet-rendah-garam-untuk-turunkan-hipertensi

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke