KOMPAS.com - Meski berpuasa di bulan ramadhan adalah kewajiban bagi umat muslim, mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu diperbolehkan untuk tidak berpuasa.
Ibu hamil, misalnya, berpuasa bisa mendatangkan risiko kesehatan tertentu bagi janin.
Hal tersebut telah dibuktikan lewat riset yang dilakukan oleh ilmuwan dari Columbia University.
Riset dilakukan berdasarkan data dari AS, Irak, dan Uganda. Dari hasil analisis data, peneliti menemukan wanita yang berpuasa di awal kehamuilan dapat meningkatkan risiko bayi lahir rendah.
Riset yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition juga membuktikan hal yang sama.
Menurut peneliti, berpuasa selama trimester kedua kehamilan bisa berbahaya bagi janin karena dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur sebesar 35 persen.
Namun, jika ibu hamil tetap ingin merasakan puasa di bulan ramadhan ini, pastikan Anda benar-benar dalam kondisi yang baik.
Jika Anda merasa tidak cukup sehat untuk berpuasa, atau khawatir akan kesehatan sang janin, kosultasikanlah hal tersebut dengan dokter.
Tips aman berpuasa bagi ibu hamil
Melansir laman babycentre, ibu hamil tetap bisa menjalani ibadah puasa apabila memiliki berat badan dan gaya hidup yang sehat.
Pasalnya, janin dalam kandungan membutuhkan nutrisi dari sang ibu. Jika tubuh sang ibu memiliki cadangan enerfi yang cukup, maka berpuasa tidak akan menimbulkan efek samping.
Efek puasa terhadap kondisi janin dan kondisi kesehatan sang ibu juga bergantung pada faktor berikut:
Jika Anda ingin menjalani puasa tanpa menganggu kesehatan sang janin, terapkan tips berikut:
1. Konsultasikan dengan dokter
Ibu hamil yang mengalami masalah kesehatan tertentu, seperti diabetes dan anemia, bisa berisiko besar jika berpuasa.
Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan kondisi kesehatan Anda.
2. Kurangi aktivitas
Kurangi aktivitas fisik selama berpuasa agar Anda tidak mudah lelah. Jika Anda harus bekerja saat berpuasa, bicarakandengan atasan Anda untuk manajemen pekerjaan selama bulan ramadhan ini.
3. Perhatikan asupan makanan saat sahur dan berbuka
Sata sahur dan berbuka, konsumsilah makanan dengan nutrisi seimbang. Jika perlu, mintalah bantuan ahli nutrisi untuk menentukan asupan nutrisi yang baik untuk Anda dan janin.
Anda juga perlu menyimpan catatan harian mengenai makanan apa saja yang Anda konsumsi.
Hindari juga makanan yang tinggi gul;a sata sahur dan berbuka untuk menghindari lonjakan gula darah.
4. Hindari pemicu stres
Bulan ramadhan tentu membuat runititas Anda berubah. Hal ini tak jarang akan memicu stres.
Wanita hamil yang puasa selama ramadhan biasanya memiliki kadar hormon stres kortisol yang lebih tinggi dalam darah mereka.
Oleh karena itu, lakukan aktivitas yang membuat rileks saat puasa, seperti meditasi, bersantai, atau membaca buku.
https://health.kompas.com/read/2020/04/25/033500368/tips-aman-berpuasa-bagi-ibu-hamil