Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Manfaat Asparagus, Sayuran "Elite" Seharga Ratusan Ribu Rupiah

Meski sudah lama dipasarkan di Indonesia, tidak semua orang memang familiar dengan sayur pendatang ini.

Asparagus bisa dibilang termasuk sayuran “elite”. Dibandingkan dengan jenis sayuran lainnya, harga asparagus bisa jauh lebih mahal.

Harga asparagus di pasaran berkisar antara Rp110.000 hingga Rp160.000 per kg.

Sayuran ini biasanya lebih mudah ditemui di supermarket yang menawarkan beragam jenis sayuran cukup asing.

Asparagus juga lebih banyak tersedia di restoran yang terbilang mewah. Sup asparagus adalah menu pembuka yang digemari banyak orang di sana.

Meski enak, sebagian orang tidak bagitu menyukai aroma asparagus.

Aroma pesing sering muncul pada sayuran ini, terutama pada urine orang yang mengonsumsinya.

Aroma kurang sedap itu ditimbulkan oleh senyawa mercaptan, yakni dimethyl sulfide, dimethyl disulfide, dimethyl sulfoxide, bis-(methylthio)-methane, S-methyl thioacrylate, S-methyl-3 (methylthio) thipropinate, dan dimethyl suphone.

Senyawa-senyawa itu tidak berbahaya. Jadi, Anda tak perlu menghindari makanan asparagus.

Meski aromanya sedikit mengganggu, asparagus tetap saja enak dan juga memiliki banyak manfaat kesehatan.

Kandungan gizi dan manfaat asparagus

Melansir Buku Cerdas Memilih Sayuran: Plus Minus 54 Jenis Sayuran (2010) oleh Lanny Lingga, terdapat sejumlah manfaat kesehatan dari asparagus.

Berikut beberapa di antaranya:

1. Menjaga kadar gula darah tetap stabil

Asparagus mengandung kalori dan karbohidrat yang tergolong rendah.

Satu mangkuk kecil atau setara dengan 180 gram asparagus segar, hanya menghasilkan kalori sebanyak 43,20 kcal.

Jumlah tersebut tidak terlalu besar dibandingkan dengan total kalori harian yang dibutuhkan kebanyakan orang.

Maka dari itu, sayuran ini cocok dikonsumsi oleh orang yang sedang menjalani diet rendah kalori atau penderita diabetes mellitus.

Makan asparagus tidak akan menaikkan indeks glikemik yang harus dihindari para penderita diabetes atau hiperglikemia.

2. Menjaga kesehatan pencernaan

Asparagus mengandung inilin, yakni karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh.

Serat ini dapat mencapai usus besar tanpa melalui reaksi enzimatis, sehingga dapat berfungsi sebagai probiotik.

Adanya inulin di dalam usus akan meningkatkan kehidupan mikroflora yang berguna untuk proses pencernaan.

Mikroflora tersebut di antaranya bakteri Bifido bacteria sp. dan Lactobacillus sp.

Inulin tidak bekerja sendiri, melainkan bekerja sinergis dengan beberapa macam mineral yang terkandung dalam asparagus, seperti kalsium dan fosfor yang cukup tinggi.

Mineral-mineral ini dapat menurunkan kemasaman lambung.

Dengan kata lain, asparagus dapat mengubah suasana lambung menjadi basa. Alhasil, enzim pencernaan dapat bekerja dengan baik dan makanan pun tercerna dengan sempurna.

3. Menjaga tekanan darah tetap stabil

Dengan kadar garam yang rendah, asparagus sangat baik untuk menjaga tekanan darah.

Bagi Anda yang kerap mengalami kenaikan tekanan darah, sayuran ini baik dikonsumsi untuk menjaga kestabilan darah.

Selain itu, asparagus termasuk sumber kalium yang sangat baik.

Bagi penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi, peningkatan kadar kalium sangat berguna sebab akan meningkatkan rasio antara kalium dan natrium yang akan menurunkan tekanan darah.

  • Kalium juga memiliki banyak fungsi lain, seperti:
  • Memperbaiki kualitas tulang
  • Membentuk protombin dalam darah
  • Mencegah proses sintesis osteocalsin di tulang sehingga mencegah osteoporosis
  • Membantu proses perubahan glukosa menjadi glikogen yang disimpan dalam hati

Kekurangan kalium sendiri bisa menyebabkan gusi berdarah, mimisan, dan kencing bercampur darah.

4. Mencegah anemia

Asparagus juga mengandung banyak zat besi.

Seperti diketahui, zat besi sangat diperlukan tubuh dalam pembentukan sel darah merah.

Kekurangan zat besi sendiri akan menyebabkan sejumlah masalah kesehatan sebagai salah satu gejala anemia, seperti:

  • Tubuh lesu
  • Kepala pusing
  • Pandangan berkurang

5. Kaya akan folat

Asparagus banyak mengandung folat atau vitamin B9.

Folat adalah kelompok vitamin B yang dibutuhkan tubuh pada masa pertumbuhan.

Ibu hamil juga memperlukan asupan folat yang lebih besar dibanding wanita pada umumnya agar bayi lahir normal.

Sementara, anak-anak yang sedang dalam masa tumbuh kembang juga memperlukan asupan folat yang memadai agar daya pikir mereka meningkat.

Bagi Anda yang khawatir pikun pada usia senja, dianjurkan pula untuk mengonsumsi makanan kaya folat ini.

Dengan asupan folat yang mumpuni, daya pikir Anda diharapkan tidak akan mengalami penurunan drastis meski telah memasuki usia senja.

Dalam satu mangkuk asparagus, kurang lebih mengandung 263 mg asam folat, 288 mg kalium, dan 19,8 mg natrium.

6. Mencegah serangan jantung mendadak

Penderita penyakit jantung juga harus banyak mengonsumsi makanan yang mengandung folat.
Asam folat bekerja mereduksi homosistein pada siklus metionin.

Siklus tersebut merupakan siklus asam amino esensial yang dikonversi menjadi S-denosylmethionine (SAM) sehingga kadar homosistein turun.

Dengan penurunan kadar homosistein ini, penyaki jantung tidak akan muncul karena penyebabnya telah direduksi.

Bagi penderita penyakit jantung koroner, mengonsumsi asparagus akan membantu mencegah serangan jantung mendadak.

Serangan jantung, antara lain disebabkan adanya kerusakan pada pembuluh darah oleh homosistein.

Apabila pembuluh darah rusak, asupan oksigen akan berkurang dan serangan jantung pun terjadi.

7. Sumber vitamin A

Kandungan vitamin A pada asparagus cukup banyak, yakni mencapai 756 IU per 100 gram bahan.

Jumlah tersebut telah mencukupi 20 persen dari kebutuhan vitamin A harian orang dewasa.

Di dalam tubuh, vitamin A sendiri berfunsgi menjaga kesehatan mata dan dapat menghindarkan tubuh dari kemungkinan infeksi, khususnya akibat virus.

8. Sumber vitamin C yang baik

Asparagus juga termasuk bahan makanan sumber vitamin C.

Dalam setiap sajian asparagus (180 gram), mengandung vitamin C sebanyak 19,44 mg.

Dengan konsumsi asparagus segitu, seseorang telah mencukupi 32,4 persen dari kebutuhan vitamin C harian.

Di dalam tubuh, vitamin C berperan dalam banyak hal, misalnya:

9. Sebagai peluruh kencing

Rebung asparagus memilik efek farmakologis sebagai peluruh kencing atau diuretik.

Asparagus mengandung asam amino asparagine yang memiliki efek diuretik kuat.

Dengan pembuangan urine yang lancar, diharapkan racun tubuh akan terbuang bersama urine.

Hal ini berefek positif terhadap pembersihan tubuh dari zat-zat berbahaya yang menyebabkan penyakit.

Para penderita gangguan ginjal pun dianjurkan untuk mengonsumsi asparagus supaya kencing lancar dan mengurangi beban kerja ginjal.

Selain itu, penderita hipertensi dan wanita yang sedang menstruasi juga baik apabila mengonsumsi asparagus.

Efek diuretik sayuran ini akan mengurangi retensi air yang menyebabkan peningkatan tekanan darah.

10. Mengatasi gangguan kulit dan alergi

Asparagus adalah sayuran yang tepat untuk mengatasi gatal-gatal di tubuh bayi.

Sifat basa yang dimiliki sayuran ini akan membersihkan darah yang asam sebagai salah satu penyebab alergi.

Asparagus dapat pula dijadikan sebagai obat alami bagi para penderita eksem. Hal itu dikarenakan, darah akan bersih sehingga eksem (dermatitis eczema) yang diderita akan berangsur hilang,

Melansir Buku Khasiat Buah dan Sayur (2011) oleh dr. Setiawan Dalimartha dan dr. Felix Adrian, untuk dikonsumsi, 20-30 gram asparagus dapat direbus atau dikukus sebentar sampai renyah dan lunak.

Asparagus bisa juga ditumis bersama sayur lainnya.

Sementara di luar negeri, sayuran ini sudah dibuat tablet dan bisa diminum 4 kali sehari sebanyak 5 tablet.

Catatan konsumsi:

https://health.kompas.com/read/2020/06/02/140400368/10-manfaat-asparagus-sayuran-elite-seharga-ratusan-ribu-rupiah

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke